Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Manusia yang ingin terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana

25 November 2012   17:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:41 22495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Perhatikan baris selanjutnya, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Nah, disinilah muncul pemahaman bahwa 'Aku' tidak sempat untuk mengatakan sejujurnya. Hal ini diperjelas dengan kata kayu yang telah menjadi abu. Artinya sudah telat untuk mencintai seseorang dengan sederhana.

Begitu pula dengan bait selanjutnya dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.. Artinya keterlambatan seseorang untuk mengungkapkan isi hatinya. Dia ingin mencintai orang itu apa adanya tapi terlambat mungkin karena malu untuk mengungkapkannya sehingga kesempatan itu hilang begitu saja. Seperti pada kata "Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"

Jadi puisi ini bisa tergolong puisi cinta yang romantis atau puisi patah hati? Kembali lagi kepada pembaca. Kata-kata sederhana yang digunakan Sapardi membuat puisi ini lebih hidup. Intinya, jika Anda mencintai seseorang segera katakan dan jangan sampai dia pergi begitu saja. Mencintai seseorang dengan kesederhanaan, tidak  dilebih-lebihkan dan jujur kepada perasaan sendiri.

Jujur saja saya masih perlu banyak belajar karena saya juga ingin mencintai seseorang dengan sederhana. hehehe :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun