Yap Thiam Hien, Jakob Oetama, Romo Mangun, dan tokoh-tokoh semacam mereka menjadi contoh yang sangat baik dari pribadi-pribadi dengan integritas, komitmen, kesetiaan, dan loyalitas, yang akhir-akhir ini menjadi sifat-sifat yang semakin langka ditemui dalam masyarakat kita.Â
Mungkin ada banyak tokoh dengan nama besar, terutama dari bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, seni, atau bidang-bidang lainnya. Tetapi, kebanyakan nama besar itu diperoleh lebih karena faktor popularitas atau "keberuntungan" semata. Jika mau jujur, rasanya kita sudah cukup bersyukur jika bisa menyebutkan sepuluh nama tokoh masa kini yang benar-benar berintegritas, terpuji, teruji, menginspirasi, dan berdampak besar bagi bangsa ini.
Integritas berarti satu kata dan perbuatan. Integritas berarti utuh, tidak terbelah. Berintegritas berarti konsisten setiap waktu, setiap saat, selalu. Menjadi pribadi yang berintegritas berarti berlaku jujur, setia, dan dapat dipercaya. Dan kita melihat, tidak banyak lagi yang memiliki karakter seperti itu saat ini. Â
Dari situ, kita harus menyadari bahwa sesungguhnya bangsa ini sedang mengalami krisis keteladanan. Dan, gejalanya dapat kita lihat dari apa yang terjadi dalam media sosial atau media informasi setiap hari dalam bentuk komentar pedas, menyalahkan, mencaci, menuduh, bahkan menyerukan kebencian atas segala kondisi dan permasalahan yang terjadi, tanpa memberi solusi atau menjadi bagian dari penyelesaian masalah.Â
Kita banyak berbicara, tetapi kurang bertindak. Kita hanya suka menunjuk-nunjuk dibanding menyelesaikan masalah. Kita kurang cukup berefleksi dan berpikir dengan nalar dan hati yang sehat, untuk mengakui sesungguhnya masyarakat kita adalah masyarakat yang sulit diatur, sulit untuk mematuhi aturan dan hukum yang berlaku, sulit untuk berpikir demi kepentingan bersama, dan bahkan sulit untuk hanya sekadar membuang sampah pada tempatnya.
Ke depan, rasanya akan semakin sulit memiliki tokoh dan pribadi-pribadi yang berintegritas dan menginspirasi di negara ini. Pribadi yang terkenal, populer, kontroversial, nyleneh, dan punya banyak pengikut sih banyak. Tetapi, pribadi yang membawa perubahan, kemajuan, dan kebaikan bagi banyak orang, mungkin akan sulit muncul di tengah masyarakat dan sistem nilai yang serba ambyar seperti saat ini.
Yap Thiam Hien, Jakob Oetama, Romo Mangun, dan orang-orang macam mereka jelas bukan orang-orang dengan karakter ambyar semacam itu. Mereka adalah pribadi-pribadi yang utuh, selaras antara kata dan perbuatan. Ketika melihat masalah, mereka tidak hanya berkomentar nyinyir, sinis, atau sekadar menyalah-nyalahkan. Mereka bergerak, bekerja, berkarya, berjuang dengan hati, kesetiaan, dan integritas.Â
Mereka berdampak, dan membuat perubahan.
Ah, selamat jalan Pak Jakob Oetama. Selamat bertemu dengan pencipta-Mu. Kami rindu akan ada lagi orang-orang sepertimu di negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H