Sampai, suatu hari suami saya mengirimkan tautan IG Swipe dari sebuah akun instagram, yang berjudul How to Overcome Your Fear of Public Speaking yang diambil dari sebuah artikel. Kali ini, usaha suami itu sungguh membuat perbedaan. Mengapa?
Dalam captionnya, IG Swipe dari Harvard Business Review tersebut menyatakan: "Apakah Anda merasa tegang sebelum berbicara di depan umum? Kebanyakan dari kita mengalami perasaan ini, dan respons pada umumnya adalah dengan membuat jarak antara kita dengan audiens dengan menghindari kontak mata.Â
Meski ini mungkin terlihat seperti strategi yang efektif, tetapi itu sesungguhnya dapat membuat kita semakin tegang. Mengapa? Sebab, itu menyalakan kecemasan kita dari dalam, membuat kita menjadi semakin khawatir tentang apakah orang-orang akan menyukai kita atau apa yang akan terjadi jika kita gagal.Â
Kunci untuk menenangkan Amygdala (bagian dari otak yang berperan dalam mengatur respons emosi, seperti rasa takut, cemas, dsb - Red) dan mematikan rasa panik kita, ternyata adalah kemurahan hati manusia. Jadi, daripada berpura-pura tidak ada audiens, berfokuslah untuk membantu mereka dengan menggunakan ketiga tip berikut.Â
Memperlihatkan kemurahan hati kepada yang lain telah terbukti mengaktifkan saraf vagus, yang berfungsi untuk menenangkan respons melawan atau pergi (baca kabur) dengan cepat. Prinsip yang sama berlaku dalam berbicara di depan umum.Â
Saat Anda berbicara dengan menggunakan pendekatan semangat kemurahan hati, Anda menepis perasaan untuk diserang dan Anda merasa tidak terlalu tegang."
Berikut tiga tip untuk mengatasi rasa takut untuk berbicara di depan umum:
1. Persiapan
Pikirkan tentang audiens Anda, bukan topiknya.
- Siapa yang akan berada di ruangan?
- Mengapa mereka berada di sana?
- Apa yang mereka butuhkan?
Buatlah jawabannya menjadi spesifik, lalu latihlah pesan (pembicaraan) Anda
2. Fokus.
Tepat sebelum Anda berbicara, fokuskan diri Anda.
- Jangan berpikir:
"Semua orang sedang menilai saya. Bagaimana jika saya gagal?"
- Berpikirlah:
"Saya di sini untuk menolong yang lain. Presentasi ini bukan tentang saya. Ini tentang audiens saya."
3. Presentasi
Saat Anda berbicara, terhubunglah dengan pendengar Anda.
Jangan lakukan:
Melihat dengan menyisir seluruh ruangan
Lakukan:
Buatlah kontak mata -- satu orang per pembicaraan. Ini akan membuat seolah-olah Anda sedang berbicara secara pribadi kepada mereka.
Ajaib, setelah membaca IG Swipe tersebut, saya jadi termotivasi dan bisa lebih tenang dalam mempersiapkan diri dan outline presentasi. Meski menjelang hari-H, saya masih tetap bergumul dalam menyiapkan outline Power Point dan menenangkan diri, tetapi IG Swipe itu cukup membantu saya untuk mengubah mindset atau mental blocking seperti yang dikatakan suami.