Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Weekend Serba "M"

30 Agustus 2019   19:59 Diperbarui: 30 Agustus 2019   21:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa rencana untuk akhir pekan nanti?

Jika uang di kantong tebal, mudah saja untuk membuat pilihan. Entah itu pergi ke luar kota bersama keluarga, ke berbagai tempat wisata dan hiburan, pusat perbelanjaan, wisata kuliner, nongkrong bareng teman atau keluarga di cafe, resto, bioskop, dan sebagainya. Yang penting, ada modal di dompet. Bereslah.

Tapi, jika anggaran sedang terbatas, tanggal tua, atau memang tidak punya budget untuk melakukan hal-hal tersebut, apa yang akan kita lakukan? Hanya berada di rumah saja sepanjang hari tanpa rencana tentu bukan pilihan yang menyenangkan, apalagi kalau selama 5 atau enam hari kita sudah bekerja dan butuh refreshing. Lalu, apa pilihannya?

Banyak. Hanya perlu niat dan kemauan saja untuk melakukannya, dan kreativitas. Bahkan, bukan tidak mungkin kegiatan baru ini bisa jadi rutinitas baru yang menyenangkan pada tiap akhir pekan, atau jadi kegiatan sampingan untuk mencari tambahan uang, menambah kenalan, pengalaman, ketrampilan, wawasan, dll.

Berikut beberapa ide untuk bisa membuat akhir pekan yang serba M, alias murah, meriah, menyenangkan, dan menghibur.
 
1. Mendalami hobi dan berolahraga.

Ini pasti sudah sering kita lakukan, atau malah menjadi rutinitas harian. Karena itu, saya tak perlu membahasnya lagi di sini. Semua pasti sudah tahu manfaat dan keasyikan dari melakukan kedua kegiatan tersebut.

2. Membersihkan rumah

Ini juga mungkin sudah kita lakukan setiap hari atau dilakukan ART kita sehari-hari (bagi yang memiliki ART). Tapi, sekali-kali bolehlah kita melakukan kegiatan ini bersama seluruh keluarga dan meliburkan ART supaya mereka juga bisa refreshing pada saat weekend. Tentu, hasil dari bersih-bersih rumah yang kita lakukan sendiri akan berbeda dari yang dikerjakan oleh ART. 

Sebagai pemilik rumah dan barang-barang, pasti kita akan memiliki kepedulian dan usaha yang lebih  besar untuk membuat rumah menjadi bersih dan rapi. Coba juga praktikkan ilmu merapikan dan membereskan dari Marie Kondo. Konon, itu cara sederhana untuk dapat merasa lega dan bahagia.

Jadikan kesempatan membersihkan rumah untuk sesekali menata ruang menjadi berbeda, dengan mengubah susunan, letak, atau manfaat dari barang-barang dan perabot yang kita miliki. Kita bisa berkreasi untuk menjadikan rumah sebagai tempat yang lebih nyaman dan homy dengan kegiatan ini.

Jika malas, silakan menyaksikan vlog dari YouTube yang bertema home cleaning atau bersih-bersih rumah. Menyaksikan vlog yang sangat mendetail tentang kegiatan membersihkan rumah -- dan entah mengapa bisa terlihat sebagai sesuatu yang menyenangkan -- itu bisa menularkan semangat yang sama bagi kita untuk melakukan hal yang sama.

3. Membaca buku

Beberapa orang pasti sudah mengantuk membayangkan kegiatan ini, apalagi jika kita bukan tipe orang yang suka membaca.

Sebagai informasi -- siapa tahu ada yang belum tahu -- negara-negara maju memiliki budaya membaca yang tinggi. Jadi, jangan heran jika setelah sekian lama merdeka, Indonesia belum juga menjadi negara maju. Masih belum banyak orang memiliki kesadaran membaca dan belajar untuk meningkatkan pengetahuan serta kecerdasan, yang berdampak pada mutu SDM yang dihasilkan bangsa kita.

"Tapi, bagaimana caranya supaya suka membaca?"

Ya, itu pertanyaan klise, yang jawabannya sebenarnya mudah saja. Kesadaran dan niat, saudara-saudara, plus mulailah membaca.

Untuk memulai, kita bisa mencari buku yang menarik minat kita, yang isinya terkait dengan passion atau kegemaran kita. Jangan mulai dengan buku yang berat dan tebal, tetapi mulailah dari bacaan yang ringan dan tipis. Setelah mulai terbiasa dengan kegiatan membaca ini, tingkatkan level literasi kita dengan buku-buku atau bacaan yang lebih berat dan topik yang lebih luas. Kita juga bisa mendapat pengetahuan atau ketrampilan baru secara otodidak dengan jalan membaca buku.

4. Mengundang teman atau kerabat ke rumah

Nah, ini bisa jadi salah satu cara untuk memindahkan tempat nongkrong dari luar ke dalam rumah. Tidak perlu mengundang banyak teman seperti ingin mengadakan arisan, syukuran, atau ulang tahun. Cukup undang satu atau dua teman untuk menikmati masakan kita, untuk nonton film bersama, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama.

Satu tip: jika mengundang teman untuk menikmati masakan rumah kita, jangan biarkan hidangan sudah siap saat mereka datang. Melibatkan mereka dalam acara memasak, atau membiarkan mereka menyaksikan kita memasak dan menyiapkan makanan, bisa jadi hal yang menyenangkan buat para tamu. Di negara-negara barat, hal ini lazim dilakukan sebagai bagian dari cara untuk meng-entertain tamu. 

Tuan rumah tak perlu bersikap formal, dan teman-teman atau kerabat yang datang pun bisa merasa santai dan asyik melihat kita menyiapkan makanan.

Selain menyenangkan dan tak butuh banyak biaya, kegiatan semacam ini juga bermanfaat untuk menjalin kedekatan serta keakraban dengan orang-orang yang berada dalam lingkar kehidupan kita.

5. Berkebun atau bercocok tanam.

Seorang teman pernah memberi masukan kepada saya dan suami saat kami masih pengantin baru, supaya kami mengembangkan kebiasaan menanam di halaman rumah. Selain membuat rumah menjadi asri dengan tanaman hijau, rumah yang dipenuhi dengan tanaman juga menimbulkan aura atau atmosfer yang baik.

Dan, benar juga. Rumah kami selalu mendapat komentar baik dari teman-teman maupun kerabat yang datang berkat tanaman yang ada di halaman. Bahkan, meski berukuran kecil, tapi rumah yang memiliki tanaman selalu tampak asri, nyaman, dan enak untuk dilihat. 

Tidak percaya? Bandingkan saja rumah yang tidak memiliki tanaman dengan rumah yang memiliki banyak tanaman (yang terawat, tentu saja). Pasti  kita akan merasa lebih suka melihat rumah-rumah yang "hijau" dan tampak asri.

Jika halaman kita kecil atau sempit, jangan khawatir. Kita masih bisa bercocok tanam dengan menggunakan media pot, pipa, atau media tanam lainnya yang bersifat vertikal dan tidak memerlukan lahan luas. Tanaman sayur dan buah bisa menjadi pilihan bagus. Selain menghijaukan pemandangan, hasilnya juga dapat kita konsumsi dan bagikan ke tetangga, teman, atau keluarga.

6. Berkreasi atau Belajar Menghasilkan Sesuatu

Mengapa tidak mencoba menghasilkan sesuatu yang berguna, yang minimal bisa digunakan untuk diri sendiri, lalu syukur-syukur nantinya bisa menjadi hobi baru atau bahkan tambahan penghasilan? Memiliki mindset produktif dan bukannya terus konsumtif merupakan salah satu sikap mental yang kita butuhkan untuk selangkah lebih maju.

Sebagai contoh, bila selama ini kita sudah terbiasa jajan di luar atau memakai layanan jasa online untuk makan, mengapa tidak mulai masak sendiri makanan yang kita sukai? Atau, jika selama ini kita terbiasa membeli pakaian jadi, mengapa tidak mulai belajar menjahit baju sendiri? Kita juga bisa menulis, memperbaiki barang atau kendaraan, melukis, membuat kerajinan tangan, membuat perkakas atau peralatan rumah tangga, membuat pernak-pernik untuk dekorasi, merajut, membuat kompos, membuat kue, mendaur ulang, belajar membuat multimedia di komputer, belajar ilmu marketing, belajar bermain musik, dan masih banyak lagi.

Minggu ini, mari mulai belajar dan berkreasi serta menghasilkan sesuatu sendiri.  
 
7. Melakukan kegiatan pelayanan atau sosial

Setelah selama 5 atau 6 hari berkutat dalam dunia kerja dan rutinitas, tidak ada salahnya jika pada akhir pekan kita menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan pelayanan atau kegiatan sosial. Bentuknya bisa bermacam-macam, dan tergantung pada minat atau kemampuan kita.

Sebagai contoh: kita bisa aktif dalam kegiatan pelayanan atau kerohanian yang dilakukan di gereja, masjid, vihara, mengunjungi panti asuhan atau panti wredha, berpastisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, menjenguk tetangga, kerabat, atau orang-orang tua yang kita kenal dan tengah kesepian, mengunjungi teman atau saudara yang sudah lama tidak berkunjung atau kita kunjungi, atau bahkan membantu tetangga yang kita tahu sedang membutuhkan bantuan.

Sebenarnya, tidak membutuhkan dana atau biaya yang besar untuk melakukan kegiatan pelayanan atau sosial ini. Sering kali yang menjadi hambatan adalah niat atau kemauan kita. Tapi, percayalah, itu adalah kegiatan yang sungguh perlu kita lakukan untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik dan peka dengan kebutuhan sesama.

8. Berjalan-jalan di sekitar lingkungan rumah Anda

Karena kesibukan, sering kali kita justru kurang mengenal lingkungan tempat kita tinggal. Padahal, mungkin ada banyak hal menarik yang bisa kita jumpai di sana, yang selama ini belum pernah kita ketahui atau sadari.

Untuk itu, cobalah bangun agak pagi akhir pekan ini, atau jika malas bangun pagi, lakukan kegiatan ini pada sore hari, saat sinar matahari bersinar ramah. Lalu, dengan berjalan kaki bersama keluarga atau naik sepeda, kita bisa berjalan-jalan dan melihat-lihat keadaan di sekitar lingkungan tempat tinggal kita. 

Ini bisa jadi kesempatan yang baik bagi kita untuk berolahraga dan mengajari anak-anak kita tentang banyak hal, setelah sehari-hari biasanya mereka bermain gawai atau sibuk dengan rutinitas sekolah dan harian.

Buat saya yang suka dan tertarik melihat desain dan gaya rumah, acara jalan-jalan ini jadi cukup mengasyikkan dengan melihat-lihat berbagai rumah yang kami lewati di sepanjang jalan. Paling suka kalau menemukan rumah bergaya kuno yang masih terawat dengan baik, apalagi memiliki halaman yang hijau dan terawat rapi. Menemukan rumah semacam itu pada zaman sekarang, rasanya langka sekali. Senang juga jika melihat masih ada orang yang memiliki ketelatenan dalam merawat rumahnya.

Acara jalan-jalan ini juga bisa jadi menyenangkan bila kita menemukan hal-hal menarik yang bisa menjadi bahan pembelajaran bersama keluarga. Contohnya, bagaimana menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, mengajar anak menyapa dan berelasi dengan tetangga, melatih fungsi motorik anak dengan bergerak, mengajarkan anak untuk mengamati dan mengenal jalan dan lingkungan, dan masih banyak lagi.

Meski ini kegiatan yang sederhana dan mungkin sudah jarang dilakukan oleh banyak keluarga pada saat ini, tapi manfaatnya jauh lebih besar daripada sekadar berjalan-jalan di pusat perbelanjaan. 

Dengan pemakaian gawai yang meningkat serta semangat hedonisme dan konsumerisme yang mengemuka, kita harus mengajarkan anak-anak kita -- sembari juga mengingatkan diri sendiri -- bahwa ada hal-hal lain yang penting dan menyenangkan untuk dilakukan dalam hidup, yang tidak terkait dengan penggunaan gawai atau membeli ini dan itu. 

Meski mungkin sulit, budayakan untuk bisa melepaskan diri dari gawai setiap akhir pekan untuk bisa terkoneksi secara intens dengan keluarga dan orang-orang di dunia nyata.Jika tidak ingin anak-anak kita tumbuh menjadi generasi "menunduk", maka sebagai orang tua, kitalah yang harus pertama-tama menjadi teladan dan mampu membuat alternatif kegiatan yang menyenangkan bagi mereka. Jalan-jalan dan mengenal lingkungan sekitar rumah bisa jadi kegiatan yang tepat untuk itu.

Nah, itu tadi beberapa tip yang semoga menarik untuk jadi pilihan kegiatan kita saat akhir pekan. Tak perlu mahal atau jauh atau sulit untuk bisa refreshing dan mendapat kesenangan. Hanya perlu niat, kesadaran, dan hati yang gembira. Dengan tiga sikap itu, segala sesuatu bisa jadi menyenangkan dan berguna, terlebih bila dilakukan bersama dengan anggota keluarga.

Selamat berakhir pekan!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun