Pertama, rata-rata Youtuber Korea dan Jepang yang vlognya saya saksikan tidak menampilkan wajah mereka dalam videonya. Mereka hanya menampilkan rutinitas atau kegiatan sehari-hari yang difokuskan dengan pengambilan gambar yang detail pada aktivitas yang sedang mereka lakukan.Â
Kesan saya pertama kali ketika melihat vlog semacam ini adalah: minimalis, natural, dan estetis. Saya pun langsung jatuh suka pada konten-konten video mereka.
Kedua, berbeda dari gaya vlogger barat, vlogger Korea dan Jepang dari genre ini sebenarnya mengusung konsep yang sederhana saja. Konten yang mereka tampilkan umumnya adalah rutinitas sehari-hari atau hal-hal yang juga biasa kita lakukan, seperti memasak, membersihkan rumah, belanja, kumpul dengan teman, atau makan di restoran. Jarang ada konten bermuatan serius, mengusung isu berat, atau dengan narasi panjang lebar yang ditampilkan dalam video mereka. Â
Ketiga, vlog Korea atau Jepang rata-rata lebih "berbicara" melalui gambar, bukan pada suara atau narasi seperti yang selalu dilakukan oleh vlogger barat.Â
Konten mereka jadi semakin enak untuk dicerna karena kita hanya akan terfokus pada aktivitas yang sedang dilakukan, bukan pada rentetan kata-kata atau deskripsi yang dilakukan oleh sang vlogger. Â Selain itu, keterampilan mengambil angle yang pas serta editing video yang baik membuat vlog mereka jadi keren untuk dilihat.
Sering terpapar pada gaya barat yang talkative, ekspresif, dan serba modern, menurut saya juga menjadikan konten para vlogger Asia ini jadi alternatif yang lebih menarik untuk disaksikan. Kita sudah terlalu sering dibombardir dengan suara, kebisingan, kesibukan, rutinitas, gawai, gaya hidup yang serba instan dan rumit, sehingga lupa untuk menikmati setiap momen secara utuh.Â
Kita terbiasa berpikir cepat dan mekanis, serta beroperasi seperti layaknya mesin yang berjalan secara otomatis, tetapi tanpa memiliki rasa atau makna.Â
Hidup kemudian jadi rangkaian kesibukan yang membosankan dan melelahkan, yang membuat kita semakin menuntut lebih dan lebih. Kita tidak lagi mampu menikmati keseharian dan rutinitas dalam kesadaran penuh, atau mindfulness.
Nah, hal-hal ini yang justru dibangun dan coba ditampilkan oleh para vlogger Korea atau Jepang. Meski bergaya minimalis, sehari-hari, dan menekankan pada detail kegiatan, tetapi karena dibarengi dengan "passion" dan usaha yang jelas untuk menampilkan vlog yang estetis dan unik, konten mereka jadi enak untuk dilihat dan tidak berkesan "receh".Â
Bagaimana memasak atau menyiapkan sarapan menjadi proses yang menyenangkan. Bagaimana mencuci piring atau membersihkan rumah bisa menjadi kegiatan yang menginspirasi dan asyik untuk dilakukan. Dan, bagaimana sesuatu yang rutin, yang biasa serta selalu kita lakukan bisa jadi hal-hal yang menarik.Â
Percaya atau tidak, berkat suka menyaksikan vlog mereka, sekarang saya jadi lebih suka mencuci piring, memasak, bahkan makan sayur.