Prof. Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam acara Pak Menteri Ngariung di Kantor Badan Bahasa, Jumat (8/11/2024) menyampaikan bahwa deep learning bukan merupakan kurikulum pengganti Kurikulum Merdeka. Beliau menjelaskan bahwa kehadiran deep learning merupakan sebuah pendekatan belajar bukan sebuah kurikulum. Berdasarkan informasi yang beliau sampaikan, sampai saat ini Kurikulum Merdeka tetap masih berlaku. Meskipun kedepannya diperlukan evaluasi serta pembenahan bertahap dan berkelanjutan dalam implementasinya di setiap satuan pendidikan.
Konsep Mindful, Meaningful, dan Joyful dalam Pendekatan Deep Learning
Pendekatan pembelajaran deep learning berfokus pada bagaimana seorang siswa dapat mempelajari suatu materi atau konten secara spesifik. Deep learning menekankan proses pembelajaran yang penuh perhatian, bermakna, dan menyenangkan. Guru yang sekaligus seorang pendidik memandu dan memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif dalam aktivitas pembelajaran mereka. Tidak hanya itu, siswa harapannya dapat memaknai dan mengaitkan bahwa suatu materi yang tengah dipelajari sangat relevan dengan kehidupan mereka. Dengan demikian mereka menikmati setiap proses pembelajaran yang dilaluinya.
Deep learning mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam metode pengajaran mereka. Guru tidak hanya merancang kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa, akan tetapi melalui tahap-tahap kegiatan dalam proses pembelajaran, siswa harapannya terdorong untuk berpikir kritis, mampu memecahkan permasalahan yang disajikan, serta dapat berkolaborasi dengan orang lain.
Deep learning bukan tentang kemampuan menghafal yang menjadi tujuan utama. Lebih jauh dari itu, deep learning menekankan pada kemampuan pemahaman dan penerapan suatu pengetahuan.
Meskipun rincian spesifik dari pendekatan deep learning masih dikembangkan, pendekatan ini berupaya membawa perubahan signifikan dalam cara penyampaian pendidikan di Indonesia, khususnya dalam proses pembelajaran di jenjang dasar dan menengah. Tidak hanya itu, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih berpusat pada siswa. Pembelajaran memiliki arti bermakna bagi siswa dan tentunya menarik minat belajar siswa sehingga mampu mempersiapkan mereka dengan lebih baik dan siap sedia menghadapi tantangan abad ke-21.
Mindful Learning memiliki arti bahwa pendekatan belajar mendalam menekankan pada kesadaran penuh terhadap proses belajar itu sendiri. Dengan demikian siswa diajak untuk sadar akan diri sendiri dengan berusaha memahami gaya belajar masing-masing, kekuatan dan kelebihan, maupun kelemahan dan kekurangan diri mereka masing-masing.
Selain itu, konsep mindful learning mendorong siswa untuk sadar akan lingkungan sekitar. Hal ini membuat mereka berlatih memperhatikan suasana belajar, meningkatkan interaksi dengan teman dan guru, serta memperhatikan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar.
Kesadaran yang perlu ditanamkan pada diri siswa selanjutnya ialah sadar pada materi yang telah, tengah, dan akan dipelajari. Deep learning tentunya membantu siswa memahami konsep secara mendalam dan komprehensif, mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, dan mengajukan pertanyaan kritis.
Lebih dari itu, mindful learning dalam konteks pembelajaran memberikan banyak manfaat seperti mengurangi stress dan kekhawatiran yang belum pasti, meningkatkan konsentrasi belajar dan kreativitas, membuka pikiran siswa agar lebih terbuka dengan permasalahan global serta tantangan masa kini dan masa depan.
Joyful learning ialah konsep yang menekankan pada pentingnya menciptakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, inspiratif, dan memotivasi siswa untuk belajar lebih dan lebih. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang baik, siswa akan lebih terdorong untuk aktif belajar dan mengeksplorasi materi pelajaran yang sedang dipelajari. Mereka merasa nyaman dan bahagia dalam belajar. Hal ini pun selaras dengan tujuan implementasi Kurikulum Merdeka saat ini.
Lantas, Bagaimana Implementasi Deep Learning dalam Praktik Berdampingan dengan Kurikulum Merdeka?
Gagasan deep learning akan sangat baik terintegrasi menjadi pendekatan di Kurikulum Merdeka. Untuk menerapkan konsep mindful, meaningful, dan joyful dalam praktik pembelajaran, seorang guru dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Memulai aktivitas atau proses pembelajaran dengan kegiatan mindfulness singkat seperti meditasi ringan melalui musik relaksasi, menutup mata sejenak, menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan, ataupun pengamatan lingkungan sekitar.
- Menciptakan ruang kelas kondusif yang siap untuk belajar dengan cara menyediakan berbagai sumber belajar dan membangkitkan suasana belajar yang nyaman serta kolaboratif.
- Memberikan kesempatan siswa untuk mengeksplorasi minat mereka dengan cara memberikan proyek pembelajaran yang menantang mereka untuk berpikir kreatif. Selain itu, siswa dapat dipersilakan memilih topik yang ingin dipelajari secara khusus sesuai minat mereka.
- Memberikan feedback membangun kepada siswa yang dapat membantu siswa memahami kelebihan dan kelemahan mereka, serta memberikan nasihat, masukan, maupun saran untuk perbaikan kedepannya.
- Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata serta manfaat yang akan mereka peroleh secara jangka panjang dari materi yang akan, tengah, dan telah dipelajari.
- Mengajak siswa untuk bercerita dan berbagi pengalaman belajar mereka berkaitan materi yang tengah dipelajari.
- Menutup pembelajaran melalui refleksi yang mampu membuat siswa semakin bersyukur atas kehidupan dan pemberian Tuhan.
Dengan demikian, pendekatan deep learning dengan konsep meaningful, mindful, dan joyful tidak hanya akan diingat sebagai pendekatan “full-full-full” saja. Pendekatan ini akan memberikan dampak positif yang benar-benar full (read:penuh). Penuh dengan proses peningkatan prestasi akademik, penuh perhatian pada peningkatan keterampilan sosial-emosional siswa, serta penuh harapan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan siswa agar lebih sehat, bahagia, dan siap berkolaborasi dengan generasi muda mancanegara dalam menyelesaikan persoalan-persoalan global di masa mendatang.
Tak hanya siswa yang sejahtera tentunya, pembelajaran mendalam seharusnya mampu membuat pendidik menjadi lebih bahagia dan menikmati peran pentingnya dalam membangun generasi penerus bangsa.
Hujan di sudut Kota Bercahaya, 17 November 2024 😊
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H