Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

ChatGPT vs Google Bard, Mungkin seperti Ini Gambarannya

1 Maret 2023   17:07 Diperbarui: 1 Maret 2023   17:50 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan terakhir, jagat maya mulai ramai dengan pembahasan mengenai ChatGPT yang merupakan Artificial Intelegence buatan Open AI (perusahan riset asal Amerika yang bergerak di bidang kecerdasan buatan). Chat GPT sendiri ialah salah satu jenis kecerdasan buatan dalam bentuk chatbot yang mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum sejak akhir tahun 2022 lalu.

Sejak diluncurkan sekitar bulan November 2022, ChatGPT menjadi pembahasan yang cukup fenomenal karena dalam waktu beberapa hari telah mampu meraih pengguna aktif bulanan hingga seratus juta user. Sebagai gambaran dan perbandingan, Tiktok mencapai capaian jumlah pengguna aktif yang sama dalam kurun waktu sembilan bulan.

Fenomena mengejutkan lainnya yakni  bahwa ChatGPT berhasil lolos ujian kedokteran nasional di Amerika Serikat dan ujian Enginering Coding. Kondisi ini tentunya mengakibatkan beberapa pihak menjadi terancam eksistensinya di setiap disrupsi teknologi baru.  Salah satunya ialah Google, sosok penguasa internet yang paling mapan saat ini.

Pencapaian ChatGPT yang besar dan kemampuan ChatGPT lolos coding menjadi hal penting yang dikhawatirkan oleh Google. Tidak hanya itu saja, hal yang juga menjadikan Google perlu waspada adalah ketika chatGPT sudah terintegrasi ke mesin pencari Bing dan browser Edge milik Microsoft. 

Integrasi ChatGPT dengan Bing akan membuat mesin pencari Google seperti teknologi yang sudah usang dan perlu kembali meng-upgrade diri.

Selama ini Google meraih pendapatan dari mesin pencariannya yang terintegrasi dengan platform iklan. Eksistensi mesin telusur Google ibarat tambang emas yang menyumbang kurang lebih 60 persen reveneu perusahaan Google tersebut. Kini, tambang emas itu seolah terancam akan digulung oleh Microsoft yang memiliki mesin pencarian Bing.

Dilabsir dari CNBC, Microsoft telah menjadi salah satu investor terbesar Open AI yang mengguyurkan dana senilai sepuluh billion US dolar. Dana tersebut sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses riset ChatGPT.

Dalam proses pengoperasiannya, ChatGPT menggunakan komputasi  Cloud Server dengan memanfaatkan Microsoft Azure. ChatGPT yang diintegrasikan dengan Bing disinyalir dapat menyebabkan mesin pencarian Google bukan saingan yang sepadan. Lantas, apakah Google akan diam saja?

Bagaimana menggunakan ChatGPT bagi pemula?

ChatGPT (Chat Generate Pre-Trained Transformer) adalah model pembuatan bahasa berskala besar yang dilatih untuk menghasilkan teks mirip dengan pemikiran manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun