Usia beliau dua tahun di atasku dengan golongan darah serta bulan lahir sama denganku. Pribadinya yang hangat dan merangkul banyak orang membuatku nyaman ketika bercengkerama dengan beliau.Â
Selain seorang aktivis, beliau merupakan salah satu mahasiswi jurusan Pendidikan Biologi penerima beasiswa dari dikti. Aku sangat bersyukur mengenal beliau sebagai seorang kakak, murabbi, dan salah satu inspirator terbaik. Sosok perempuan tangguh yang tak pernah mengeluh. Teduh dan menyejukkan.
Rajab di tahun 2013
Beliau mengirimkan pesan singkat padaku. Sebuah kalimat nasihat seolah sengaja dikirim dari sosok seorang kakak perempuan kepada adiknya yang saat itu sedang berada dalam kondisi tak bersemangat.Â
Selang beberapa hari kemudian aku bertemu dengan beliau. Senyumnya yang khas membuatku nyaman dan tenang. "Sebentar lagi Ramadan dik, sudahkan mempersiapkan diri menuju bulan penuh berkah?" Aku terdiam tak menjawab, lalu beliau tersenyum dan melanjutkan, "yuk, persiapkan dari sekarang."
Ramadan 2013
Beliau masih tersenyum meskipun terbaring di sebuah kamar rumah sakit. Sebuah mushaf Al-Quran berada di tangannya. Aku bersama temanku membawakan Buavita rasa jambu untuknya. Kata dokter trombosit beliau saat itu rendah.
Syawal 2013
"Sedang tidak sadar. Kirimkan tilawah sebanyak-banyaknya" pesan masuk hampir tengah malam.
 Ya Allah, berikan yang terbaik untuk beliau.
Beberapa menit kemudian, pesan masuk lagi