Tak hanya karena sebuah bentuk kewajiban orang tua kepada anak perempuannya, pendidikan yang diberikan kepada anak merupakan wujud cinta dan rasa syukur kepada Tuhan yang telah mempercayakan titipan (anak) sebagai salah satu ladang kebaikan yang mengandung harapan mulia.Â
Kedua orang tua berharap anak perempuannya mampu mengalirkan pahala kebaikan bagi mereka kelak saat telah kembali ke sisi Tuhan. Sedangkan selama di dunia, bentuk bakti anak perempuan pada kedua orang tua ialah dambaan terindah bagi masing-masing diri yang bergelar manusia.
Perempuan-perempuan terdidik merupakan sumber daya umat yang akan membawa perubahan ke arah lebih baik lagi dari sekarang ini. Jiwa emansipasi Kartini disertai bimbingan kedua orang tua mengacu tuntunan dalam agama akan membentuk para perempuan Indonesia menjadi sumber daya luar biasa dalam memajukan peradaban dalam agama dan peradaban dunia.Â
Hal ini selaras dengan sudut pandang dalam Islam bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan tak terkecuali perempuan. Selanjutnya, aset terdidik ini akan menjadi sentral keberlanjutan dalam keluarganya kelak. Ia akan tumbuh menjadi seorang pendidik (ibu) yang memberikan peran besar.Â
Oleh karenanya, sukses dalam mendidik anak perempuan merupakan sebuah kesuksesan yang bersifat multi-effect; efek berantai berkelanjutan sampai generasi terakhir.
Proses pendidikan seorang anak perempuan identik dengan penanaman karakter sejak dini agar kian melekat dan membentuk pribadi yang baik serta mulia. Maka dari itu, terdapat beberapa bentuk penguatan dalam rangka mewujudkan hal tersebut.
Mematrikan Keimanan (Akidah)
Jika ia seorang dengan Islam sebagai agamanya, maka orang tua seharusnya membimbing putri tercintanya menjadi seorang muslimah yang memiliki akidah lurus.Â
Begitu pula jika ia seorang Nasrani maupun umat agama serta kepercayaan lainnya, kedua orang tua hendaknya mempersiapkan anak perempuannya menjadi seorang yang memiliki keimanan kuat pada Tuhan. Iman yang melekat di hati, diucapkan oleh lisan dan dibuktikan melalui perbuatan sesuai ajaran agama yang dianutnya.
Membiasakan Ibadah
Bukti keimanan seseorang diwujudkan dalam bentuk ibadah yang berkelanjutan. Ibadah yang berhubungan langsung antara dirinya dengan Tuhan maupun ibadah yang berkaitan dengan sesama manusia serta alam sekitar.Â