Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nak, Tidakkah Kau Rindu?

2 April 2021   19:19 Diperbarui: 2 April 2021   19:24 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nak, tidakkah kau rindu?


Pada besaran waktu yang telah berlalu
Pada langkah-langkah kecilmu menuju bangku ilmu
Pada sosok-sosok guru yang telah menjadi teman belajarmu
Pada kelas dan sekolah tempat merenda kolase cita-citamu

Nak, apakah kau telah lupa?


Tentang kisah Archimedes dan mahkota Raja
Tentang cerita Newton bersama teori apel ajaibnya
Tentang Lorentz dengan kaidah tangan kanannya
Tentang Coulumb dengan gaya interaksi antar muatannya
Tentang Oersted dan Faraday yang beradu sudut pandang
Lalu, tentang Ohm yang berbicara arus listrik dan hambatan

Nak, tidakkah kau ingat?


Kau pernah berandai menjadi saintis di masa depan
Kau pukul papan untuk menguji hukum aksi-reaksi
Kau menendang bola sebagai bukti bahwa gaya memang berperan dalam kehidupan
Bahkan, kau tusukkan pena pada pipimu untuk menunjukkan konsep sebuah tekanan
Kau pun pernah mengenal Lambda, Alfa, Beta, Theta, dan Gamma

Nak, semoga kau tak pernah lupa


Tiap jejakmu berharga untuk dunia
Tiap dirimu ialah insan peradaban
Tiap jiwamu mengalir rambatan energi luar biasa
Tiap imajinasimu ialah gelombang positif masa depan

Nak, setelah Pandemi benar-benar pergi


Kami harap kau akan lekas kembali
Menjadi pribadi yang semakin rendah hati dan mandiri
Menjadi generasi penuh mimpi dan inspirasi
Menjadi generasi yang senantiasa berbakti pada  negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun