Ternyata, tubuh kita tersusun oleh beraneka ragam jenis atom. Apakah selama ini kita telah menyadari hal tersebut? Pastinya kita terkagum-kagum dengan Kuasa Tuhan Sang Maha Pencipta.Â
Teori Perkembangan Atom
Beberapa sumber literasi menyebutkan bahwa konsep dasar atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus (seorang filsuf Yunani) pada awal abad ke-4 Sebelum Masehi.Â
Di sisi lain, terdapat pula sebagian ahli  yang menyebutkan bahwa Democritus pun mempelajari atom dari seorang gurunya di masa itu. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (/tomos, -), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Akan tetapi karena kurangnya penelitian pada masa itu, konsep Democritus tidak sepenuhnya dipercaya pada zamannya.
Teori Atom Dalton (John Dalton)
- Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
- Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
- Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.
- Selama reaksi kimia, atom-atom hanya dapat bergabung dan dipecah-pecah menjadi atom-atom yang terpisah, tetapi tidak dapat diubah selama reaksi kimia tersebut.
- Suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya melalui penggabungan atom tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana.
Teori Atom Thomson (J.J. Thomson)
Teori model atom Thomson lahir dari percobaan Joseph John Thomson tahun 1897. J.J. Thomson melakukan percobaan menggunakan tabung sinar katoda. Berdasarkan hasil penelitiannya, terdapat atom yang memiliki muatan negatif yang disebut elektron.
Oleh sebab itu, J.J. Thomson mengusulkan bahwa model atom yang tepat adalah seperti roti kismis (di Indonesia sering disebut teori atom onde-onde). Â Dengan kata lain, pada teori ini sebuah atom bola pejal bermuatan positif bertaburan muatan negatif (elektron) secara merata di permukaannya
 Teori Atom Rutherford (Ernest Rutherford)
Teori model atom Rutherford lahir dari percobaan Ernest Rutherford (1871-1937) bersama muridnya yakni Hans Geiger dan Ernest Mandem. Percobaan mereka adalah memberikan hamburan partikel (alfa) pada suatu lapisan logam tipis emas.
Dari hasil eksperimen tersebut, mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel (alfa) melewati lapisan tipis seperti menembus ruang kosong juga terdapat partikel yang terpantul kembali ke arah datangnya sinar.Â
Rutherford menjelaskan hasil eksperimennya dengan menggunakan model atomnya bahwa terdapat muatan positif dalam sebuah atom terkonsentrasi pada suatu bagian relatif kecil dibanding ukuran atom. Bagian bermuatan positif ini disebut inti (Nucleus) sedangkan bagian atom yang berada di luar dan bergerak mengelilingi inti atom disebut Elektron.
Teori Atom Bohr (Niels Bohr)