Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keteladanan Gejala Alam Part 1: Bersikap dan Bertindak Menuju New Normal Life

17 Juni 2020   16:08 Diperbarui: 17 Juni 2020   16:45 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai masyarakat dan warga negara Indonesia yang baik, kita ikuti arahan pemerintah dengan standar protokol kesehatan yang berlaku. Berusaha yakin dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah merupakan upaya terbaik yang telah dikaji dengan berbagai pertimbangan mendalam. Apabila dirasa kurang puas, lakukan cara bijak untuk menyampaikan aspirasi pribadi secara nyata.

Mulai dari Viral Corona sampai New Normal Life.

Setiap permasalahan akan mendewasakan. Tiap persoalan akan membelajarkan. Tiap peristiwa menyadarkan tentang banyak hal yang dapat dimaknai dengan penuh kesadaran. Khawatir dalam menghadapi setiap tahap kejadian bukanlah hal yang buruk karena ia bagian dari bentuk kewaspadaan. 

Akan tetapi, kekhawatiran dan kecemasan berlebihan yang membuat hati gelisah serta tidak tenang inllah yang perlu kita atasi. Setidaknya mengatasi mulai dari diri sendiri untuk setiap dampak dari suatu masalah yang tengah kita lewati. Terlebih menyikapi persoalan global Covid-19 sampai menuju rencana New Normal Life pasca kurang lebih tiga bulan berstatus stay at home.

Belajar dari Gejala Alam

1. Gelombang transversal kehidupan

sumber: thekingofscience.com
sumber: thekingofscience.com

Saat belajar fisika, kita mengetahui bahwa gelombang transversal merupakan jenis gelombang yang terdiri dari puncak dan lembah. Tiap langkah kita menghadapi kehidupan pun seperti demikian, kadang berada pada perjalanan menuju puncak pendewasaan untuk melejitkan kapasitas dan bersikap tenang dalam menghadapi segala permasalahan yang hadir di tengah-tengah kita. 

Di sisi lain, kita juga pasti pernah merasa  berada pada titik serendah-rendahnya bahkan kehilangan semangat untuk hidup. Seolah merasa jemu dan ingin lari dari tiap persoalan yang tengah menimpa. Namun, dari tiap puncak dan lembah yang ada, Tuhan tak akan memberikan kesulitan untuk mencapai puncak keberhasilan melewati batas kemampuan hamba-Nya. 

Saat merasa mengalami keterpurukan dalam titik terendah, Tuhan pun tak akan meninggalkan kita sendiiri. Karena tiap amplitodo gelombang kehidupan telah diatur sedemikian rupa oleh kuasa-Nya yang kita seharusnya yakin bahwa kita akan mampu melewati tiap langkah sulit menuju puncak pendewasaan maupun saat merasa terpuruk di dalam lembah putus asa.

Kita telah mampu melewati riuhnya permasalahan Covid-19 yang dampaknya berimbas pada setiap lini kehidupan dengan segala upaya kita yang luar biasa. Mengapa luar biasa? Karena kita mampu bertahan sampai detik ini. Bahkan mampu membaca apa yang telah saya tuliskan di sini. Ibaratnya kia telah menempuh setengah lembah gelombang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun