"Bagaimana kabar yang di sana? Sehat kah? Baik-baik saja kah? Semoga Tuhan senantiasa menjaga dengan sebaik-baik penjagaan-Nya"
Meski tak harus bertatap muka, semoga yang di sana tetap terjaga.
Meski kali ini jumpa menjadi tertunda, semoga tetap tak mengurangi rasa percaya.
Meski tak harus bersua secara nyata, namun rinduku selalu terselip dalam tiap doa.
Untukmu, yang terkasih dan tercinta.
Sampai saat ini, Indonesia masih dalam kondisi waspada. Melihat suasana yang belum sepenuhnya kembali normal di tengah wabah nasional, pemerintah memberikan kebijakan untuk membatasi agenda pulang kampung dan mudik. Tentunya dengan berbagai pertimbangan matang membandingkan manfaat dan mudharatnya.
Tak berjumpa, namun tetap melihat senyumnya.
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi, silaturahmi yang biasa dilakukan tiap lebaran tetap bisa ditunaikan meskipun dengan cara yang berbeda. Â Melalui pemanfaatan media sosial dan aplikasi di telepon pintar (gadget) kita masih dapat melihat kondisi sanak keluarga dan saudara yang jauh di sana. Sehingga tak lagi menjadi alasan untuk memutus tali silaturahim di tengah wabah Pandemi yang masih enggan untuk pergi.
Karena ia bagian dari gelombang, maka ada syarat untuk merambat.
Apabila dalam fisika, bunyi merupakan salah satu gelombang. Saat kita bersua melalui video call maupun bercengkerama lewat panggilan telepon maupun voice note maka tiap energi dari gelombang suara kita dialirkan (dirambatkan) menuju pendengar. Hal ini sesuai dengan syarat-syarat terjadinya bunyi, antara lain
1. Terdapat sumber
Melalui sumber bunyi, maka pendengar dapat mendengarkan bunyi. Dalam hal ini, ketika kita ingin bersua melalui media sosial, maka jangan lupa kita berperan seperti sumber bunyi. Meluapkan segala kerinduan kepada orang-orang terdekat melalui rambatan energi gelombang suara yang dimiliki.
2. Terdapat medium.
Dikarenakan bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya gelombang bunyi membutuhkan medium (zat perantara). Media di sini pun dapat diartikan seperti sarana, salah satunya telepon  pintar yang setiap hari kita genggam. Melalui perantara aplikasi dalam android pintar, kita dapat menyapa keluarga dan kerabat yang berlokasi nan jauh di sana.
3. Pendengar.
 Siapakah yang menjadi pendengar? Tentunya orang-orang tersayang kita yang berlokasi jauh dari tempat tinggal kita. Para saudara dan kerabat yang biasanya selalu berkumpul, itulah pendengar setia kita saat kita memanfaatkan telepon genggam sebagai sarana mempererat tali silaturahim.
Apabila ketiga syarat tersebut terpenuhi, maka rambatan energi dari gelombang kerinduan akan tersampaikan pada orang-orang tersayang di seberang sana. Orang-orang yang terhalang jarak sementara ini.
Mudik  online. Sebuah istilah trend di masa kini  menggambarkan kesedihan dan kerinduan yang tak sepenuhnya terobati dalam waktu dekat ini.  Sehingga kegiatan mudik online menjadi pilihan untuk tetap bertatap wajah dan senyum walaupun Agar mudik virtual kita lancar, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
1. Kondisi kesehatan
Sebelum memulai melakukan kegiatan jumpa keluarga lewat media sosial, pastikan kondisi kita baik-naik saja. Pun yang di seberang sana  (yang menjadi pendengar juga )akan jauh lebih baik a[abila dalam kondisi sehat wal'afiat. Supaya apa? Agar tak saling mencemaskan.
2. Kondisi tempat tinggal
Mengapa tempat tinggal? Karena tempat tinggal akan mempengaruhi kelancaran  sinyal.  Agar terhubung dengan orang-orang yang sangat disayangi, maka pastikan operator jaringan yang kita pakai menjangkau kondisi kita dan kerabat kita.
3. Kondisi keuangan
Bagaimana dengan kondisi keuangan? Tentunya kuota menjadi objek/zat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi ini. Tiap kegiatan yang dilakukan di duni maya umumnya tak lepas dari istilah kuota. Jadi, sebelum memulai kegiatan mudik online, maka tak ada salahnya mengecek banyaknya kuota yang masih tersisa.
Walaupun tak dapat bersalaman dan berjabat tangan dengan para kerabat, sahabat, dan keluarka kita yang erada di kota lain, setidaknya kita masih dapat bercerita dan berjumpa di dunia maya. Kontak fisik tak selalu menjadi yang utama, namun ketulusan hati akan selalu melegakan. Raga mungkin tak sampai untuk menggapai, namun doa akan selalu terpanjatkan pada yang Kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H