Chatting Siswa (Jujur Sekali Kamu Nak )
Semenjak menjalankan Work From Home, lebih dari 12 jam setiap harinya berinteraksi dengan benda yang sering disebut gadget. Mulai dari berlangsungnya pembelajaran online sampai pengumpulan tugas secara mandiri peserta didik memanfaatkan benda yang bentuknya persegi panjang ini.
Pengumpulan tugas yang tak langsung dikoreksi justru menambah beban tersendiri bagi guru mapel, termasuk diriku ini. Untuk mengatasi hal tersebut aku lebih suka langsung mengoreksi jawaban peserta didik begitu mereka mengumpulkan tugas mereka. Tentunya di saat aku memang sedang standby dengan gadget. Meskipun proses pembelajaran belum dapat dikatakan 100% maksimal, aku berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak. Jujur saja aku terkadang merasa kesal pada mereka yang tidak mengumpulkan tugas dan beralasan macam-macam. Padahal yang butuh ilmu kan mereka? Yang butuh nilai mereka juga kan? Astaghfirullah.. Maafkan hamba ya Allah.. Bukannya tidak ikhlas, tapi lebih tepatnya gemesss saja dengan tingkah mereka yang PHP.
Tiap nagih tugas berasa seperti penagih hutang.
Salah satu peserta didikku tengilnya cukup keterlaluan. Dia pintar dan tangkas. Namun ia  juga terkadang usil pada teman-temannya. Hari itu aku memberikan tugas di kelasnya. Sebut saja namanya Apip. Tumben ia rajin pada hari itu. Begitu aku beri tugas yang hanya satu nomor, dia langsung mengerjakan dan mengirim jawaban melalui chat pribadi.
"Nih buu.. pekerjaan saya.." katanya tanpa mengucap salam terlebih dahulu.
"Oke nak, terimakasih" jawabku.
Tugasnya langsung kukoreksi. Secara umum jawabannya benar, namun beberapa bagian perlu perbaikan.
"Paham pip?" tanyaku padanya.
"Paham sangat buu" dengan emot yang mantap.