Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ilmu atau Materi? Semangat Membara untuk Memberi Ibarat Alga Api

8 Mei 2020   22:00 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:54 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinophyta (Alga api) yang menyala di dalam air. 

Seperti semangat yang menyala di dalam jiwa. 

Lebih indah dari sudut-sudut bumi serta mozaik-mozaik yang menambah ciri khasnya.

(Rif'an Haqqi Fakhrullah' Quotes)

          Dinophyta atau Pyrrophyta merupakan makhluk hidup ukuran kecil dari salah satu kerajaan Protista. Ia mampu bercahaya saat langit gelap dan memberikan warna laut seolah berpendar dengan indah. Hal ini dikarenakan ia mengandung unsur fosfor yang dapat memendarkan cahaya pada kondisi gulita.

Melukis amal sesuai kapasitas diri

          Dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu'Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa Sallam bersabda yang artinya

 "Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh (selalu mendoakannya)."(HR. Muslim)

 "Tidak ada hari kecuali setiap hari tersebut ada dua malaikat yang turun setiap pagi dan berkata salah seoarang diantara mereka,'Ya Allah berilah ganti bagi orang yang berinfaq,' dan berkata malaikat yang lain'berilah kebinasaan bagi orang yang kikir." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua hadits tersebut memerintahkan kita untuk beramal kebajikan salah satunya adalah bersedekah. Bersedekah memberikan berbagai macam manfaat salah satunya adalah sebagai penghapus dosa.

Rasullullah Shallallahu 'alaihi wa Salaam bersabda yang artinya

"Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api."(HR. Tirmidzi, di shahihkan Al-Albani dalam shahih At Tirmidzi)

          Apalagi ketika memasuki bulan Ramadhan, sebagian besar masyarakat berlomba-lomba melakukan amal kebaikan sesuai kemampuannya masing-masing. Bagi yang berlebih harta, mereka banyak memberikan dan mendonasikan sebagian rezekinya. Bagi yang mumpuni dalam bidang keilmuan agama maupun ilmu lainnya, mereka berbagi ilmu di berbagai majelis ilmu baik melalui dunia maya maupun dunia nyata. Lalu? Bagaimana yang kondisinya tak berlebih seperti saya? Materi belum seberapa, ilmu pun masih dalam taraf sebagai pembelajar. Akan tetapi, sayang rasanya jika tidak turut serta mengambil bagian. Semampu saya, semaksimal saya dapat melakukannya dengan cara saya sendiri.

sumber : musharakaproject
sumber : musharakaproject

One Day Five Thousand

Allah berfirman dalam Surat At-Thalaq ayat 7,

"Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan."

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Peribahasa nenek moyang yang kerap terdengar oleh masyarakat berbagai kalangan. Kegiatan sederhana ini merupakan adat yang biasa saya lakukan secara pribadi setiap harinya guna menyisihkan uang jajan untuk membersihkan pendapatan setiap bulan. Lima ribu sehari. Dari segi nominalnya memang tak banyak, namun apabila dilakukan secara kontinue setidaknya bisa menghasilkan sedikit manfaat bagi penerimanya.

          Kebiasaan ini bermula saat kuliah ketika saya mempunyai kegiatan sambilan yang menghasilkan tambahan uang saku tiap bulannya. Sebuah keluarga bijak mempercayakan ketiga putrinya untuk belajar bersama saya. Satu pekan tiga kali pertemuan. Dari hasil pengumpulan uang jajan tersebut dapat saya gunakan untuk membeli keperluan kuliah pada saat itu.

         Hal ini berlanjut saat mulai mendapatkan pekerjaan setelah selesai yudisium. Ketika itu, ijazah belum didapat namun saya diterima di sebuah bimbingan belajar di kota asal. Lima ribu sehari tetap berusaha dirutinkan sebagai upaya membersihkan rezeki yang telah Allah beri. Bukankah di setiap rezeki yang kita punya ada hak orang yang lebih membutuhkan di sana.

Sederhana memang dan tidak seberapa nominalnya. Semoga suatu saat bisa lebih meningkat dan lebih istiqomah lagi dalam menyisihkan untuk mereka yang lebih membutuhkan.

Berbagi Ilmu , Pengetahuan, dan Pembelajaran bersama Orang Terdekat

          Tidak hanya dalam bentuk materi yang bisa kita berikan kepada sesama, kita juga dapat membagikan ilmu yang kita miliki. Tentunya ilmu dalam hal ini ialah ilmu yang dapat memberi manfaat. Dengan keyakinan kuat dan semangat untuk berbagi ilmu, maka kita pun akan berusaha untuk terus meningkatkan kapasitas keilmuan kita. Terus menggali ilmu tanpa henti selama Tuhan masih memberi kesempatan untuk berbagi.

          Beruntunglah bagi seorang muslim , sekalipun kita tidak memiliki materi untuk diberikan/disedekahkan, namun kita masih dapat bersedekah dengan ilmu yang kita ajarkan pada orang lain. Bahkan sedekah ilmu merupakan salah satu sedekah yang utama. Dan, bukankah ilmu yang bermanfaat juga termasuk amal jariyah? Seperti yang telah disebutkan dalam hadits Rasululullah?

Sedekah yang paling utama ialah seorang muslim belajar suatu ilmu, kemudian mengajarkannya kepada saudara muslim lainnya." (HR. Ibnu Majah)

          Memulai berbagi ilmu dengan orang terdekat. Bukan berarti menggurui namun lebih pada berbagi dan diskusi. Orang terdekat adalah keluarga yang terdiri orang tua dan anak. Orang tua berbagi ilmu dengan anak, maka sang anak bertugas membagikan ilmu pada saudara-saudaranya. Jika sang anak adalah anak pertama maka ia membagikan pada adik-adiknya. Tutur tinular  istilah dalam bahasa Jawa.

Menjadi anak pertama dengan tiga orang adik di rumah yang masih duduk di bangku pendidikan menjadi suatu tantangan sendiri bagi saya untuk menjadi seorang kakak yang dapat berbagi ilmu dan membimbing mereka. 

Dibandingkan dengan membimbing peserta didik saat berada di sekolah, mengarahkan adik sendiri justru terasa lebih sulit menurut saya. Kita tak sekadar memerintah dan melarang namun harus memberikan contoh pembiasaan yang real setiap waktu. Tak sekadar bicara namun membutuhkan bukti nyata yang harus mereka lihat secara langsung. 

Contoh saja ketika meminta mereka untuk tidak merokok dan tidak berpacaran sebelum waktunya maka dibutuhkan pemahaman yang utuh pada mereka supaya tidak terjadi kesalahpahaman. 

Hal yang terpenting di sini adalah memberi contoh secara nyata. Bukan berarti membuat mereka takut pada sosok kakak, namun lebih kepada supaya mereka menerima dengan baik ( ilmu, pengetahuan, maupun pembelajaran yang kita sampaikan) tanpa berontak. 

Contoh lain adalah berbagi ilmu dalam metode cara membaca Al-Qur'an. Seorang guru yang telah memberi ilmu kepada kita kemudian kita pun punya kewajiban untuk membaginya dengan orang-orang terdekat kita. Supaya apa? Agar pahalanya terus mengalir tanpa henti. 

          Hal tersebut hanya beberapa dari banyaknya contoh nyata dalam kehidupan yang kita jalani. Saya yakin para pembaca jauh lebih berpengalaman dalam hal ini. Tentunya dengan masing-masing kapasitas dan kemampuan diri.   

          Ketika satu keluarga saling merasa dekat, maka apapun yang kita sampaikan akan menjadi perbincangan yang menemukan kenyamanan bukan perdebatan. Sesekali berbeda pendapat boleh, akan tetapi setelah itu bersama-sama meluruskan dan memberikan solusi yang dapat diterima dengan berbagai kajian ilmu yang diperoleh dari berbagai sumber referensi valid.

          Berusaha berpendar seperti alga yang memberikan warna pada gelapnya malam di lautan. Semangat menyalakan dan menyerukan kebaikan serta kebermanfaatan meskipun bermula dari hal yang kecil dan sederhana. Mulailah dari sendiri sebelum menularkan kebaikan kita pada orang lain. Sejatinya kita bukanlah orang yang sudah benar-benar baik namun hanya pribadi yang ingin berusaha menjadi lebih baik.

Semangat berbagi, semangat perbaikan! Semangat membara untuk memberi ibarat alga api! 

Cilacap, 08 Mei 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun