Dibuat Oleh : Oktavia Noor Aini & Fitriani Atiqah Putri
Apa itu marketing 4.0 ?
Marketing 4.0 merupakan pemasaran penggabungan antara interaksi  perusahaan dengan pelanggan baik secara online ataupun offline, dengan memadukan gaya serta subtansi dalam membangun merek dengan memperkuat keterlibatan pelanggan.  Era global  yang semakin transparan, autensi merupakan bagian yang paling penting, yang pada akhirnya marketing 4.0 saling mengkoneksi antar mesin,  kecerdasan buatan, serta konektivitas antar manusia yang bertujuan meningkatkan produktivitas pemasaran serta memperkuat keterlibatan pelanggan.
Pemasaran yang berorientasi pada manusia, menjadi kunci utama dalam pembuatan merek menjadi menarik di era digital sebab merek yang memiliki karakteristik manusia akan menjadi perbedaan yang paling menonjol. Tujuannya agar dapat menarik pelanggan dan membangun hubungan antar manusia secara sosial.
Pemahaman Manusia Menggunakan Antropologi Digital
Antropologi digital memfokuskan keterkaitan antar kemanusiaan dan teknologi digital. Dimana teknologi bertugas sebagai penyelidik bagaimana cara manusia berinteraksi antarmuka digital, berperilaku dalam konteks teknologi, serta cara manusia menggunakan teknologi agar dapat berinteraksi secara sosial. Kegunaan tekonologi pada merek sebagai pemahaman seseorang dalam mempersepsikan merek dalam komunitas digital serta penyebab ketertarikan seseorang dalam merek tertentu.
Keahlian di bidang antropologi, bertujuan untuk menemukan wawasan pasar yang melonjakkan popularitas bagian pemasaran. Adapun metode yang digunakan oleh pemasar antara lain :
Social listening merupakan proses pemantauan proaktif dalam percakapan mengenai sebuah merek di internet, khususnya pada media sosial serta komunitas online. Dalam penggunaan metode ini menggunakan software pemantau media sosial. Â Adapun tujuan social listening antara lain:
- Social listening ini dapat mengevalusai pemasaran konten untuk memantau percakapan peristiwa di seputaran konten yang didistribusikan.
- Alat ini juga memiliki kegunaan dalam mengidentifikasi petunjuk serta pemahaman prospek dalam penjualan sosial.
- Dalam manajemen relasi pelanggan sosial untuk mengidentifikasi percakapan berisi keluhan, memiliki akibat krisis merek.
- Sebagai alat efektif untuk intelejen kompetitif.