Mohon tunggu...
William Oktavius
William Oktavius Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my opinion :)

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[Opini] Merefleksikan Kembali Hidup Pada Hari Ulang Tahun

20 Oktober 2020   23:16 Diperbarui: 21 Oktober 2020   16:13 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

19 Oktober 2020 menjadi tanggal 19 Oktober yang ke-22 kalinya saya jalani di dunia ini. Ya, saya berulang tahun pada hari itu dan usia saya sudah menginjak 22 tahun.

Lalu pada hari ini, 20 Oktober 2020, saya mencoba untuk menulis suatu refleksi yang bisa saja saat anda membaca tulisan ini, anda sedikit tercerahkan di tengah sibuknya keseharian anda. 

Ulang tahun artinya kita kembali lagi ke tanggal yang sama setelah satu tahun berlalu. Lama waktu kita berkarya di dunia sudah semakin lama. Apa saja yang sudah anda lakukan?

Jika melihat kembali kepada pengalaman saya, saya sudah berada di dunia ini selama 22 tahun. 22 tahun berkarya di dunia, bukan waktu yang sebentar tentunya.  Wong kita baru ngelakuin sesuatu selama hitungan bulan saja kadang sudah misuh-misuh, kan? 

22 tahun tentunya bukan waktu yang sebentar. Kalau misalkan dikonversi ke satuan yang lain, berarti saya sudah bernapas selama 8.037 hari, sudah melihat dunia kurang lebih selama 192.888 jam, sudah menyentuh udara di bumi selama 11.573.280 menit, dan sudah mendetakkan jantung selama 694.396.800 detik.

Ya, untuk angka-angka di bagian jam, menit, dan detik tidak perlu kalian perhatikan karena akan membuat kalian semakin pusing jika harus menghitung sudah berapa lama kalian berada di bumi kita tercinta ini.

22 tahun. Sudah banyak pengalaman yang dilalui. Ada pengalaman sedih, senang, pahit, buruk, manis, indah, suram, dan berbagai dimensi perasaan lainnya. Tidak mungkin kan 22 tahun hidup tapi mulus-mulus aja? Pasti akan ada air mata yang ikut menemani, namun tentunya senyum bahagia juga pasti ikut ambil bagian dalam mengisi hari-hari kehidupan.

Jika kita menarik kembali sebuah garis, kita tentunya akan bisa memetakan kembali berbagai pengalaman yang sudah dilalui. Tentunya pengalaman-pengalaman yang sudah dilalui dapat kita jadikan pelajaran untuk menatap masa depan.

Pengalaman adalah guru terbaik, kalau kata orang-orang bijak zaman dahulu. Ucapan itu memang benar adanya. Pengalaman buruk kita ambil sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali di masa depan, pengalaman baik kita ambil sebagai modal untuk menatap hari esok sehingga kita bisa membuat hari-hari selanjutnya lebih indah. 

22 tahun. Tentunya berbagai macam manusia sudah pernah kita temui. Dari orang yang baiknya kebangetan sampai-sampai kita mau dibantu sama dia aja gak enak, sampai ketemu orang yang jahatnya naudzubillah dan membuat kita berpikir, ini orang beneran manusia apa titisan iblis sih? Tapi, dari beberapa tipe orang yang kita temui, tentunya kita bisa belajar satu hal.

Manusia ada banyak tipe-nya dan bagaimana cara kita menanggapinya bisa membuat kita "selamat". Bertemu dengan berbagai tipe orang bisa membuat kita belajar bagaimana kita menghadapi seseorang. Ini tentunya adalah skill yang bagus jika kita bisa mengetahuinya dengan baik. Sering-seringlah belajar maka engkau akan terbiasa. 

22 tahun. Tentunya sudah banyak kegagalan maupun keberhasilan yang kita dapatkan. Memang dalam berbagai kesempatan, kita kadang tidak mengetahui apakah sesuatu yang kita dapatkan itu termasuk keberhasilan atau tidak. Kita cenderung lebih terfokus dalam melihat kegagalan dibandingkan keberhasilan.

Namun kalian perlu mengetahui satu hal, kita pasti mempunyai keberhasilan. Bisa saja hal itu tertutupi karena kita lebih melihat kegagalan yang begitu besar.

Tapi kalian juga perlu mensyukuri dan berbahagia atas keberhasilan yang pernah kalian peroleh. Sekecil apapun itu. Karena kalau kita bisa melihat keberhasilan itu, kita akan menjadi yakin bahwa diri kita sebenarnya mempunyai potensi untuk berhasil, hanya saja perlu digali lagi lebih dalam untuk bisa memperolehnya. 

Meskipun demikian, jika kita melihat sudut pandang lain, 22 tahun itu masihlah terhitung singkat. Ini baru 1/3 dari usia kita (1/4 jika kita berumur panjang). Memang, kita tidak tahu akan sampai kapan kita bernapas di dunia ini. Istilah "umur tidak ada yang tahu" memang benar adanya.

Bisa saja besok, lusa, tahun depan, atau sehabis tulisan ini kalian baca, kita kembali dipanggil menuju rumahNya. Namun jika kita mengambil rata-rata harapan manusia hidup, maka kita bisa melihat bahwa 22 tahun masihlah terhitung singkat.

Masih banyak sekali pengalaman yang bisa kita pelajari. Masih jiwa anak muda gitu loh, mau ngapa-ngapain juga tenaga masih available. Mumpung masih muda, yuk kita belajar lagi dan memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada.

So, buat kalian yang membaca tulisan ini, sebenarnya tulisan ini hanya dibuat untuk reflektif kembali kepada diri saya. Tentunya apa yang saya tulis ini bisa saja tidak sesuai dengan apa yang kalian rasakan.

Meskipun demikian, saya selalu percaya, apapun itu bisa kita ambil sebagai pelajaran. Baik atau buruk, besar atau kecil. Jadi jika ternyata kalian merasa tulisan ini tidak berarti apa-apa, saya tidak apa-apa. Jika kalian merasa tulisan ini bisa sedikit mencerahkan kembali pikiran kalian, saya mengucapkan terima kasih.

Ini hanyalah refleksi dari diri saya karena sudah menginjak usia 22 tahun. Kalian bisa juga menulis refleksi diri kalian, sesuai dengan versi kalian tentunya. Siapa tahu saat kalian berulang tahun, kalian merefleksikan diri, kalian bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya. 

Yuk kita menjadi manusia yang lebih baik lagi :). Sampai bertemu di tulisan saya selanjutnya :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun