Mohon tunggu...
William Oktavius
William Oktavius Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my opinion :)

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Seru Seorang Pemandu Wisata

23 November 2018   23:45 Diperbarui: 24 November 2018   00:19 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kanaya berangkat. Sambil menunggu bapak itu kembali, aku melihat Her bolak-balik membongkar muatan di bagian belakang minibusnya. Oh, aku melihat wajah menyesal Her. Tidak ingin membuat ia semakin menyesal, aku pun turun dan mengajak berbicara dengannya, meyakinkan agar dia tidak perlu menyesal. Aku pun memberikan dia bayaran lebih mengingat ia juga harus membiayai anaknya yang masih sekolah di kota. Untunglah aku bisa membuat pak Her sedikit lebih tenang.

Motor kembali. Orang kedua yang dibawa adalah Anggi. Tidak baik dengan kondisi kaki terkilir harus berlama-lama di hutan. Toh, ia sudah mempunya rekaman yang cukup banyak sehingga nantinya ia bisa membunuh waktu di pondok bersama Kanaya.

Kevin mulai ketakutan. Ia bersikeras tidak ingin melepaskan tangan kedua orangtuanya. Prita pun berusaha untuk menenangkan Kevin. Aku pun juga turut menenangkan mereka dengan meyakinkan bahwa bantuan akan segera tiba.

Sambil menunggu, aku mencoba mengajak orang-orang yang tersisa untuk mengobrol. Dari hasil obrolan, aku baru mengetahui bahwa Prita, Kevin, dan Lukman harus naik pesawat jam 7 pagi esok harinya, Aku awalnya sedikit panik, namun begitu teringat bahwa sedan yang dibawa oleh temanku itu akan membawa penumpang ke kota, aku menjadi lega. Setidaknya malam ini, mereka bertiga bisa kembali ke kota dan tidak perlu ketinggalan pesawat. Her juga akan aku minta naik ke sedan karena pertimbangan bahwa ia mempunyai riwayat penyakit jantung sehingga lebih baik jika ia bisa kembali ke kota secepatnya.

Motor kembali lagi dan akupun menyuruh Fred naik. Aku yakin Fred mampu menyesuaikan diri dengan baik sehingga aku percaya Fred akan selamat jika pergi sekarang.

Tidak lama, sedan pun datang. Prita, Kevin, Lukman, dan Her aku minta segera naik. Setelah berpamitan dengan keluarga Lukman karena aku tidak yakin bisa bertemu mereka lagi, aku mempersilahkan mereka pergi. Aku lega karena semua orang sudah dipulangkan dengan selamat. Minibus aku tinggalkan disini karena besok pagi aku akan carikan montir untuk memperbaiki minibus tersebut. Aku pergi menuju pondok dengan menggunakan motor pak penjaga hutan.

Keesokan paginya, kami yang berada di pondok pergi menuju penginapan. Aku memastikan semua orang yang aku bawa itu selamat. Aku bersyukur karena bisa menjalani peran sebagai pemandu wisata dengan baik dan tidak ada yang celaka. Sungguh pengalaman ini akan menjadi pengalaman yang tidak akan aku lupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun