Ayah Saka, Bapak Sudarsono terlihat yang paling bersemangat mendukung anaknya untuk bisa mengenyam pendidikan di Indonesia. Beliau memiliki keinginan agar anak-anaknya bisa bersekolah setinggi-tingginya hingga menjadi seorang sarjana karena tidak mau anak-anaknya seperti beliau yang hanya lulusan SD.
Saka memiliki kakak yang sudah menjadi sarjana di Universitas Jember, tinggal menunggu wisuda bulan November mendatang. Bapak Sudarsono telah berhasil mengantarkan satu anaknya menjadi seorang sarjana dan masih tetap berjuang untuk Saka dan adiknya.
Saka dan tabungannya
Saka adalah anak yang rajin menabung. Sampai suatu ketika, kakaknya membutuhkan biaya kuliah dan Saka dengan senang hati memberikan uang tabungannya kepada kakaknya. Ketika ditanya "Saka gpp uang tabungannya diambil?", dia menjawab "Gpp, kan buat kakak.".
Aku merasa takjub mengapa anak sekecil itu sudah bisa bijaksana dan besar hati?Â
Di acara Hitam Putih, saka diberikan hadiah celengan ayam beserta uang tunai ratusan ribu dari Deddy Corbuzier yang langsung dimasukan ke dalam celengan ayamnya. Ketika ditanya uangnya untuk apa? Beli laptop? Beli jam tangan?, Saka lagi lagi menjawab bahwa uangnya untuk kakak.Â
Saka cinta Indonesia
Nasionalisme Saka sudah tidak perlu diragukan lagi. Dia bangga menjadi anak Indonesia. Dia menempuh puluhan kilometer setiap harinya untuk mengenyam pendidikan di Indonesia. Dia gemar menyanyi, dan tahu lagu apa yang dinyanyikannya ketika diminta untuk bernyanyi di Hitam Putih? Lagu Satu Nusa Satu Bangsa!Â
Mengapa harus lagu itu yang dipilih? Karena Saka cinta Indonesia.
Karena semangatnya yang meninspirasi, Saka mendapatkan banyak perhatian dan apresiasi salah satunya dia mendapatkan sepeda dari Presiden Indonesia Bapak Jokowi yang memang sudah dia idam-idamkan. Selain sepeda, Saka juga mendapatkan beasiswa pendidikan dari salah satu BUMN.