Sejak awal tahun 2020 masyarakat dunia dihebohkan dengan penyebaran virus corona atau yang disebut dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Virus tersebut berasal dari Wuhan, China sejak akhir tahun 2019 yang kemudian menyebar dan menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Dengan adanya fenomena tersebut, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa dunia masuk kedalam kondisi darurat global.[1] Pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organization juga telah menetapkan bahwa penyebaran virus tersebut menjadi sebuah pandemi.[2] Pandemi merupakan suatu kondisi dimana penyebaran wabah secara luas meliputi beberapa daerah atau bahkan negara. Per Januari 2021 terhitung hampir 1 tahun semenjak Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, telah tercatat sebanyak lebih dari 84.978.286 jiwa di seluruh dunia terinfeksi virus Covid-19 dengan angka kematian lebih dari 1.843.366 jiwa.[3] Angka tersebut menunjukkan bahwa pandemi ini benar-benar ada dan berbahaya serta masih terus menerus menginfeksi manusia di berbagai negara di belahan dunia.
Termasuk Negara Indonesia, pandemi Covid-19 telah masuk dan menginfeksi masyarakat Indonesia sejak tanggal 2 Maret 2020. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo pada hari senin tanggal 2 Maret 2020 di Jakarta.[4] Hingga Januari 2021 kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka lebih dari 758.473 dengan kematian lebih dari 22.555 jiwa.[5] Dalam penanganan pandemi tersebut, pemerintah Republik Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Hal itu dibuktikan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 21 Tahun 2020 tentang penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).[6] Peraturan tersebut di tetapkan langsung oleh Presiden Jokowi pada tanggal 31 Maret 2020.
Peraturan tersebut pada akhirnya membawa dampak negatif terhadap beberapa aspek kehidupan terutama pendidikan. Dengan adanya peraturan tersebut mengharuskan aktivitas belajar mengajar dilakukan dari rumah (Daring). Tidak hanya pada jenjang pendidikan tinggi, namun seluruh jenjang pendidikan dari PAUD, Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Atas pada akhirnya juga dengan berat hati melaksanakan seluruh aktivitas belajar-mengajar dari rumah. Bagi mereka para pelajar di pendidikan tinggi mungkin pembelajaran daring masih dapat diikuti meskipun tidak semudah saat pembelajaran luring. Namun, tidak bagi adek-adek yang masih belia yang duduk di jenjang pendidikan rendah (Sekolah Dasar). Hal itu karena tidak semua wali murid mereka dapat membimbing mereka untuk melaksanakan pembelajaran daring di rumah. Terlebih lagi tidak semua wali murid berada pada perekonomian yang bagus untuk mampu memfasilitasi anak-anak mereka dalam melaksanakan pembelajaran daring, diperparah dengan jaringan internet yang hingga saat ini belum dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia terutama daerah-daerah yang berada di pelosok negeri. Dampaknya banyak sekali adek-adek yang berada di jenjang pendidikan rendah (Sekolah Dasar) tertinggal materi pembelajaran atau bahkan sama sekali tidak dapat mengikuti aktivitas belajar mengajar selama pandemi ini.
Kondisi tersebut pada akhirnya mendorong pemerintah terutama KEMENDIKBUD (yang sekarang menjadi KEMENRISTEKDIKTI) dibawah pimpinan Nadiem Makarim meluncurkan suatu program yaitu Kampus Mengajar sebagai salah satu upaya dalam menyelamatkan pendidikan indonesia terutama untuk mereka adek-adek yang berada pada jenjang pendidikan rendah. Program tersebut memberikan kesempatan kepada para mahasiswa diseluruh perguruan tinggi di indonesia untuk dapat membantu kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar yang masih terakreditasi C dan dianggap sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
Salah satu sekolah dasar sasaran program Kampus Mengajar Angkatan 1 2021 ini ialah SD Kolomayan 02 yang berlokasi di Desa Kolomayan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sekolah tersebut hanya memiliki total 54 murid yangmana rata-rata murid pada tiap kelasnya hanya berjumlah lima hingga sepuluh orang dengan jumlah tenaga pengajar yang dapat dikatakan kurang memadai. Terlebih lagi akibat adanya pandemi dan pembelajaran jarak jauh (daring) membuat para murid kehilangan semangat dan motivasi untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah yang menjadikan banyaknya para murid bolos sekolah, tidak serius saat dikelas, dan lain sebagainya. Sehingga, sebagai bentuk upaya dalam membantu permasalahan tersebut maka para mahasiswa kampus mengajar yang terdiri dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dan mahasiswa Universitas Negeri Malang ditugaskan langsung di SD Kolomayan 02 selama tiga bulan terhitung sejak 22 Maret 2021 hingga 25 Juni 2021.
Selanjutnya, salah satu media pembelajaran yang diterapkan para mahasiswa selama program kampus mengajar tersebut ialah Mading.
Selanjutnya, salah satu media pembelajaran yang diterapkan para mahasiswa selama program kampus mengajar tersebut ialah Video Pembelajaran.
Media Video Pembelajaran ini diterapkan di kelas 5. Dengan media pembelajaran tersebut, para murid diminta untuk menonton video yang berisikan materi matematika hingga selesai lalu para murid diminta untuk menceritakan kembali isi dari video tersebut dan menjawab soal yang diberikan. Tujuan dari penerapan video pembelajaran ini ialah agar para murid yang awalnya sangat membenci mata pelajaran matematika dapat menikmati proses belajar dengan asik, menyenangkan dan tidak membosankan. Sehingga para murid dapat lebih mudah untuk memahami materi matematika yang ada. Output dari penerapan media pembelajaran tersebut adalah para murid dapat dengan mudah memahami materi matematika yang diberikan serta dapat menerapkan materi tersebut pada soal yang diberikan. Para murid juga merasakan rasa senang dan tidak bosan selama proses belajar.
Selanjutnya, salah satu media pembelajaran yang diterapkan para mahasiswa selama program kampus mengajar tersebut ialah Ular Tangga Numerik.
Ular Tangga Numerik tersebut merupakan salah satu media pembelajaran yang diterapkan para mahasiswa selama program kampus mengajar di SD Kolomayan 02. Media pembelajaran tersebut diterapkan di kelas 1 dengan pengimplementasian tata cara bermain seperti layaknya permainan ular tangga pada umumnya, hanya saja dalam permainan tersebut tersirat soal-soal matematika yang harus dijawab para murid. Tujuan dari diterapkannya media pembelajaran tersebut ialah agar para murid dapat belajar numerik dengan cara yang menyenangkan, tidak membosankan. Output dari penerapan media pembelajaran ular tangga numerik tersebut ialah para murid dapat lebih mudah memahami materi dan tanpa kesulitan dapat menjawab soal-soal yang diberikan.
Penerapan beberapa media pembelajaran inovatif dalam kegiatan kampus mengajar tersebut dirasa sangat dapat membantu meningkatkan kembali semangat serta gairah para murid dalam belajar di sekolah. Para murid juga tidak merasa malas, bosan atau bahkan ngantuk dalam mengikuti pembelajaran. Pada akhirnya program kampus mengajar ini dirasa sangat bermanfaat bagi mahasiswa, sekolah sasaran, serta para murid.
Sumber :
“Awas! WHO Akhirnya Tetapkan Corona Darurat Global.” Accessed January 3, 2021. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200131060856-4-134146/awas-who-akhirnya-tetapkan-corona-darurat-global.
“Coronavirus Update (Live): 84,978,286 Cases and 1,843,366 Deaths from COVID-19 Virus Pandemic - Worldometer.” Accessed January 3, 2021. https://www.worldometers.info/coronavirus/.
“Indonesia Coronavirus: 758,473 Cases and 22,555 Deaths - Worldometer.” Accessed January 3, 2021. https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/.
“Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik | Indonesia.Go.Id.” Accessed January 3, 2021. https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/kasus-covid-19-pertama-masyarakat-jangan-panik.
Presiden Republik Indonesia. “Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019/COVID-19” 2019, no. 022868 (2020): 8.
“WHO Director-General’s Opening Remarks at the Media Briefing on COVID-19 - 11 March 2020.” Accessed January 3, 2021. https://www.who.int/director-general/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks-at-the-media-briefing-on-covid-19---11-march-2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H