Tim Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka Bidang Kegiatan Pembelajaran Membangun Desa Universitas Negeri Malang (KKN MBKM BKP MD UM) Desa Donomulyo tahun 2022 melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan mencanangkan program Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) yang merupakan program pemerintah sebagai bentuk prioritas pembangunan kesehatan.
Sesuai dengan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 yang menyebutkan bahwa di Kabupaten Malang masih tinggi akan kasus stunted, wasted, maupun obesitas. Oleh karena itu, tim KKN Desa Donomulyo yang dibina oleh Drs. H. Bambang Dajatmiko, S.T., M.T membuat serangkaian kegiatan untuk menanggulangi permasalahan gizi tersebut.
Kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi, sharing mengenai program KADARZI dan status gizi balita dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Donomulyo, Kabupaten Malang. Selain itu, juga terdapat lomba kreasi menu bekal anak dengan bahan utama berupa umbi-umbian untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan pangan lokal.
Sebagai bentuk tindak lanjut program ini, Kepala KB Mulya Kencana dan Surya Kencana XV menetapkan jadwal menu makan anak setiap hari pembelajaran.
“Sebenarnya pemberian menu makan sehat anak sempat terabaikan karena adanya pandemic COVID-19 dan cuaca yang tidak menentu, seperti pada bulan ini yang kondisinya hujan terus menerus, sehingga kami terkendala untuk menerapkan pemberian menu makan tersebut karena anak-anak jadi jarang untuk sekolah. Namun, dengan adanya program dari teman teman KKN, kami mulai menerapkan kembali pemberian menu makan sehat untuk anak paud setiap pembelajaran, yaitu hari Kamis - Sabtu.” Ujar Ibu Luluk, Kepala KB Surya Kencana dan Mulya Kencana XV
Saat kegiatan sosialisasi, terdapat beberapa materi KADARZI yang dipaparkan oleh Oktavia Sri Wahyuni selaku penanggung jawab program. Ibu-ibu sangat antusias untuk mendengarkan dan bercerita mengenai kondisi status gizi keluarganya maupun membahas isu-isu kesehatan anak yang beredar.
“Anak saya memang sulit untuk makan, dulu biasanya saya beri sirup penambah nafsu makan, tetapikan sekarang pemberian obat sirup dihentikan, jadi saya nggak ngasih lagi. Gantinya saya beri madu, ternyata juga ngaruh.” Ujar salah satu ibu peserta sosialisasi.
Dalam kegiatan lomba kreasi menu bekal anak, ibu-ibu memanfaatkan bahan pangan lokal berupa umbi-umbian sebagai bahan utama. Hal tersebut sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat agar tidak hanya menjual bahan mentah saja, melainkan bisa mengolah bahan yang ada disekitar. Padahal, bahan pangan yang ada disana memiliki kandungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga.
“Di Desa Donomulyo potensinya dihasil perkebunan yakni umbi-bumbian seperti jagung, ketela, dan juga tebu, tetapi masyarakat cenderung menjual langsung bahan mentah, jadi kurang upaya pemberdayaan dibagian itu, kalau lagi musim panen, harganya ya cenderung turun.” Ujar Bapak Sugianto, Sekretaris Desa Donomulyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H