Skill statistic, coding, software, simulasi, analisis lebih mendetail dan kemampuan memperbaiki suatu sistem agar lebih optimal terangkum dalam sebuah laboratorium yang bernama "Laboratorium Simulasi dan Aplikasi Industri" [LSAI].
Sebelum menjadi asisten LSAI yang sering disebut "Simulator", aku telah menempuh masa enam bulan menjadi asisten magang yang disebut "Simultant" pada LSAI [tidak semua lab memiliki kebijakan merekrut asisten magang dan aku akan bercerita mengenai part ini di lain kesempatan, insyaAllah].
Teringat jelas dalam sejarahku menjadi seorang simulator, salah satu software yang membantuku dalam membuat model simulasi adalah Flexim.Â
Tidak pernah mendapatkan training mengenai Flexim sebelumnya dan bermodal searching google serta menonton tutorial pada Youtube akhirnya membantuku membuat sebuah model sistem produksi pada pabrik minuman terkenal yang pernah aku kunjungi saat studi ekskursi [tampilan model simulasi yang aku buat untuk pertama kalinya menggunakan Flexim akan aku tampilkan pada gambar di bawah ini].Â
Mengapa aku begitu nekat memilih software ini untuk dipresentasikan saat open recruitment? jawabannya relate dengan tagline yang sering digunakan LSAI:
"Don't limit your challenges, challenge your limits!".
Model simulasi yang aku buat mungkin tidaklah sempurna, namun bergabung dengan laboratorium ini memberikan pengalaman dan cerita yang benar-benar sempurna.
Berhadapan dengan praktikan untuk praktikum dan asistensi mengajarkanku untuk lebih bijaksana dalam membagi ilmu maupun beretika. Lab ini juga melakukan berbagai kegiatan seperti organisasi yang terbagi menjadi beberapa divisi [Terimakasih untuk mas mba Simulator 2015 yang telah mempercayakan aku untuk bergabung dengan RnD dan memberi amanah baru menjadi ketua divisi.Â