Mohon tunggu...
Oktaviani Sea
Oktaviani Sea Mohon Tunggu... -

Sang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Sebaik-baik Pilihan

25 April 2012   07:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:08 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bismillah...

Aku serahkan sepenuhnya kepada-Mu.
Kepada Dzat yang menggenggam segala urusan.

Yaa Allah inilah diriku,
Diri yang lemah tiada daya, tanpa kekuatan dari-Mu
Diri yang lemah tiada kehendak, tanpa iradat-Mu
Tiada kemampuan, tanpa pertolongan-Mu

Aku yakin semua ada dalam takdir-Mu
Aku yakin semua ada dalam kuasa-Mu
Aku yakin semua atas izin-Mu
Aku yakin semua berjalan sesuai skenario-Mu

Aku ingin melangkah dengan pijakan pada kakiku
Aku ingin melangkah tanpa harus dibayangi masa lalu
Aku ingin melangkah tanpa harus disiksa oleh perasaan cinta semu
Aku ingin melangkah dengan segenap semangatku

Semua yang tlah lalu,
Sepahit apa pun akan ku telan
Kan kujadikan obat yang menyehatkan

Yaa Allah, tolonglah diriku
Hilangkanlah bayangan wajahnya dari hatiku
Hapuslah segala bentuk keindahan yang pernah terjadi dahulu
Buang segala hal yang mengusik pikiranku

Duhai engkau yang pernah hadir dalam lembaran hidupku,
Izinkan aku untuk membuang rasa yang aku tidak tahu apa namanya itu
kepadamu dalam hatiku

.. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
Bila pandangan mata teramat sulit 'tuk dikendalikan,
Bila dirinya yang didamba ternyata bukan sebaik-baik pilihan,
Bertabahlah!
Seindah-indah rencana kita, rencana Allah lah yang paling indah..
Tiada yang salah dengan ketetapan-Nya
Tiada yang salah dengan takdir-Nya
Tiada yang salah dengan keputusan-Nya

Ketika bayangan wajahnya sering hadir di pelupuk mata,
Ketika derap langkahnya senantiasa menggetarkan jiwa,
Ketika kesempatan sudah tiada lagi asa,
Ku coba lupakan, dan...
Berusaha membaikkan diri.. Upgrade! Tiada yang salah dengan
janji-Nya..

Mimpi tidak hanya diukir dalam bathin
Cita-cita tidak hanya disenandungkan sebagai pemanis kata
Keinginan tidak hanya ada dalam pikiran atau sekadar untaian di
lisan
Semua harus diupayakan dan yang tidak kalah penting harus
diperjuangkan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun