Mohon tunggu...
Oktaviani Rahma Nurazizah
Oktaviani Rahma Nurazizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi, Etika dan Pendekatan Pemasaran Jasa Sekolah Islam Terpadu

24 November 2024   19:02 Diperbarui: 24 November 2024   19:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Strategi, Etika dan Pendekatan Pemasaran Jasa Sekolah Islam Terpadu

Oleh : Oktaviani Rahma Nurazizah

(Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jurusan Manajemen Pendidikan Islam/S1 Sekolah Islam Terpadu)

Untuk bertahan dalam persaingan, lembaga pendidikan perlu memiliki pendekatan yang kuat dalam melaksanakan proses pendidikan, dengan mengatasi hambatan internal dan eksternal. Salah satu cara efektif memasarkan lembaga pendidikan adalah dengan fokus pada kepuasan masyarakat dan menciptakan citra positif, yang diperoleh melalui pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman baik masyarakat terhadap institusi tersebut.

Pertama, Strategi Pemasaran Jasa Sekolah Islam Terpadu; Menurut Kotler & Keller, strategi pemasaran mencakup menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan untuk manfaat organisasi. Tiga strategi penting yang diajukan adalah: 1) Pemasaran Internal, yang melibatkan pelatihan dan motivasi karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik; 2) Pemasaran Eksternal, yang membangun kepercayaan melalui janji kepada pelanggan; 3) Pemasaran Interaktif, yang meningkatkan keahlian civitas akademik dan memperkuat hubungan internal dan eksternal.

Kedua, Unsur-unsur Strategi Pemasaran Jasa Sekolah Islam Terpadu; Unsur strategi pemasaran jasa pendidikan mencakup: 1). Segmentasi pasar, yaitu mengelompokkan konsumen berdasarkan kebutuhan untuk menciptakan bauran pemasaran yang tepat; 2). Targeting, memilih segmen pasar yang potensial berdasarkan ukuran, daya tarik, dan kesesuaian dengan sumber daya perusahaan; 3). Positioning, menetapkan posisi produk di pasar dengan menonjolkan keunggulan bersaing melalui atribut produk, jenis pengguna, atau kategori.

Ketiga, Strategi Pemasaran Jasa SIT; Strategi pemasaran Islami mengutamakan perencanaan yang memanfaatkan karunia Allah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan kejujuran, kesejahteraan bersama, dan semangat silaturahmi. Pemasaran dianggap ibadah jika dilakukan dengan ikhlas. Nabi Muhammad menjadi teladan dalam bisnis dengan sifat shiddiq (jujur), fathanah (cerdas), dan tabligh (komunikatif), menciptakan keseimbangan antara hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan sesama manusia (hablum minannas).

Keempat, Etika Pemasaran Jasa SIT; Etika bisnis dalam pemasaran Islami menekankan nilai moral dan spiritual, seperti ketakwaan, keadilan ('adl), dan kebajikan. Pemasar harus bersikap simpatik, menghargai hak orang lain, melayani dengan rendah hati (khidmah), menepati janji, dan menghindari kecurangan. Kejujuran dan amanah sangat ditekankan, termasuk menjaga kualitas barang dan kepercayaan konsumen.

Kelima, Pola/Pendekatan Pengelolaan Pemasaran Jasa SIT; Keberhasilan pelayanan pendidikan dapat dicapai melalui konsep 3A: Attitude, yaitu melayani pelanggan dengan sikap sopan, positif, dan menghargai; Attention, dengan mendengarkan kebutuhan pelanggan, memahami perilaku mereka, dan memberikan perhatian penuh; serta Action, yang mencakup mencatat dan memenuhi kebutuhan pelanggan, menegaskan kembali permintaan, hingga menyampaikan terima kasih untuk membangun loyalitas.

Keberhasilan pemasaran jasa pendidikan, khususnya di Sekolah Islam Terpadu (SIT), bergantung pada strategi yang mencakup pemasaran internal, eksternal, dan interaktif, serta penerapan unsur segmentasi, targeting, dan positioning. Pemasaran Islami menekankan kejujuran, kesejahteraan bersama, silaturahmi, dan keseimbangan antara hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan sesama manusia (hablum minannas). Etika bisnis Islami, seperti keadilan, amanah, serta menghargai hak orang lain, menjadi landasan penting dalam membangun kepercayaan masyarakat. Pola pengelolaan yang efektif melalui konsep 3A (Attitude, Attention, Action) dan optimalisasi sarana prasarana memastikan kelancaran proses pendidikan sesuai nilai-nilai Islam, menciptakan kesan positif yang mendukung keberlanjutan lembaga pendidikan.

Sumber : Tulisan ini, di sarikan dari Modul Ajar Sekolah Islam Terpadu (https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100464) Part 12 Point D Tentang Strategi, Etika dan Pendekatan Pemasaran Jasa  Sekolah Islam Terpadu.  Dosen Pengampu Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM.

Oktaviani Rahma Nurazizah;  lahir di Sumedang pada tanggal 25 Oktober 2004.  Alamat tempat tinggal di  Cikaramas RT 01 RW 08, Desa Cikaramas, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang.  Tlp/Hp 085798271159, E-mail:  oktavianir2510@gmail.com 

Beliau  menempuh  pendidikan dasar di MI Miftahul Falah Cikaramas (2010---2016), kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di Pondok  Pesantren AlHikamussalafiyyah  Sukamantri Sumedang dengan sekolah formal MTS Plus Al-Hikam (2016-2019), dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Sumedang (2019-2022). Beliau melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung (2022-sekarang) dengam mengambil program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun