Ketidaksetaraan ini berdampak signifikan pada kemampuan siswa dalam memperoleh informasi yang relevan, mengakses layanan pendidikan yang berkualitas, dan meraih peluang pendidikan atau pekerjaan yang lebih baik di masa depa
n. Siswa yang kurang memiliki akses ke perangkat digital berkualitas atau keterampilan digital dasar berisiko tertinggal secara akademik dan profesional, yang pada akhirnya dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi antara mereka yang dapat mengakses teknologi modern dengan mereka yang tidak.
Dalam menghadapi tantangan abad 21, Sekolah Islam Terpadu (SIT) perlu melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai kesenjangan dalam pendidikan. Kesenjangan akses digital mengakibatkan ketidakmerataan dalam ketersediaan teknologi dan informasi, sedangkan kesenjangan keterampilan digital memperlihatkan perbedaan kemampuan siswa dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran yang efektif.Â
Selain itu, kesenjangan kualitas pembelajaran menunjukkan variasi mutu pendidikan yang dialami siswa di berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil. Untuk menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia, SIT harus berupaya menutup kesenjangan ini agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses pendidikan berkualitas.
Sumber : Modul Ajar Sekolah Islam Terpadu Prof. A. Rusdiana, M.M. (https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/100464)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H