Mohon tunggu...
oktaviani _
oktaviani _ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Baliho Kampanye Politik di Yogyakarta dengan Teori Komunikasi Persuasif

25 November 2024   03:11 Diperbarui: 25 November 2024   03:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi: Jl. Melon Mundusaren/dok. pri

Pada kedua baliho kampanye tersebut memiliki perbedaan yang signifikan seperti:

Baliho ini menampilkan pasangan calon bupati Sleman yaitu Kustini Sri Purnomo sebagai calon bupati Sleman dan Sukamto sebagai calon wakil bupati Sleman. Kemudian pada baliho ini juga memiliki slogan yaitu "KUSUKA" slogan ini diambil dari singkatan nama Kustini dan Sukamto. Pada baliho ini menekankan pesan pada slogan yang mereka miliki untuk menunjukkan identitas pasangan calon bupati ini.

Sedangkan pada baliho kedua ini menampilkan pasangan calon bupati Sleman yaitu Harda Kiswaya sebagai calon bupati Sleman dan Danang Maharsa sebagai calon wakil bupati Sleman. Kemudian pada baliho ini juga memiliki slogan yaitu "SLEMAN BARU HARAPAN BARU, BUPATI BARU, MENANGKAN HARDA-DANANG". Pada baliho ini juga menekankan pesannya pada visi dan misi yang dimiliki yaitu sleman baru serta membujuk masyarakat untuk memilih pasangan calon bupati Sleman.

Lokasi: Jl. Melon Mundusaren/dok. pri
Lokasi: Jl. Melon Mundusaren/dok. pri

Hasil analisis dari kedua baliho tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua baliho tersebut menggunakan salah satu teori komunikasi persuasif yaitu teori Elaboration Likelihood Model (ELM). Teori ELM ini menjelaskan bahwa individu memproses suatu pesan persuasif dan bagaimana pesan tersebut dapat memengaruhi sikap dan perilaku seorang individu. Teori ELM ini dibagi menjadi dua jalur yaitu central route (jalur pusat) dan peripheral route (jalur periferal). Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pada baliho pertama menggunakan teori ELM jalur periferal, karena pada baliho ini berfokus pada slogan nama dan identitas pasangan calon bupati Sleman ini sehingga dapat dengan mudah diingat oleh audiens. Sedangkan pada baliho kedua menggunakan teori ELM jalur pusat yang menekankan pada emosi pada slogan maupun visi dan misi yang dimiliki, sehingga dapat menarik perhatian audiensnya.

Baliho ini juga menggunakan teori dan konsep kampanye propaganda. Teori dan konsep propaganda merupakan sebuah strategi komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi opini dan perilaku publik atau audiens. Dari hasil analisis juga menunjukkan adanya strategi kampanye dan propaganda.

Strategi kampanye yang digunakan pada baliho pertama adalah strategi kampanye yang tradisional, dimana strategi ini lebih fokus terhadap mempromosikan calon dengan memberikan citra yang baik. Sedangkan pada baliho kedua menggunakan strategi kampanye yang agresif dengan menitikberatkan pada visi dan misi yang dimiliki dengan intens, serta memakai slogan yang dapat merangsang dan memberikan reaksi pada audiens atau masyarakat yang membacanya.

Kemudian kedua baliho ini menggunakan kampanye persuasif dan bentuk-bentuk propaganda karena kedua baliho tersebut menggunakan kata-kata dan gambar yang diedit serta kalimat yang digunakan pada pada baliho tersebut ingin membentuk persepsi dan memanipulasi masyarakat. Hal tersebut digunakan untuk mendapatkan atensi dan kepercayaan dari masyarakat publik.

Pada baliho "KUSUKA" dapat disimpulkan bahwa baliho tersebut menggunakan  propaganda putih. Karena dapat diidentifikasi informasi dari calon pasangan bupati Kustini Sri Purnomo dan Sukamto. Baliho tersebut dengan jelas menyatakan posisi mereka sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman.

Kemudian pada baliho "HARDA-DANANG" juga dapat disimpulkan bahwa baliho tersebut menggunakan propaganda putih dan propaganda integratif. Hal ini dapat diidentifikasi informasi dari calon pasangan bupati Harda Kiswaya dan Danang Maharsa. Baliho ini dengan jelas menyatakan posisi mereka sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman. Selain itu, propaganda integratifnya dapat dilihat dari kata-kata yang ditampilkan mencoba untuk menciptakan citra yang positif dan mendorong orang untuk memilih pasangan tersebut dengan menciptakan perubahan yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun