Mohon tunggu...
Oktaviana Putri
Oktaviana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Studi Kejepangan-Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kegiatan Tanam Sayur bersama Masyarakat (Tamasya) sebagai Bentuk Pemanfaatan Lahan Nonproduktif oleh Mahasiswa Universitas Airlangga di Desa Bening

23 Juli 2024   20:37 Diperbarui: 23 Juli 2024   20:55 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim BBK 4 Dusun Bacem, Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto (21/7/2024) (Sumber: Maisyah Balqis)

Sayur merupakan salah satu menu yang harus ada di meja makan dan dikonsumsi setiap harinya. Hal ini dikarenakan sayur merupakan salah satu menu wajib yang terdapat dalam 4 sehat 5 sempurna. Sayur mengandung potasium, vitamin dan serat yang diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan masyarakat terhadap sayuran cukup tinggi, terutama dalam pemenuhan nutrisi.

            Mengingat hal ini, mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang melaksanakan kegiatan Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4, tepatnya di Dusun Bacem, Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto melaksanakan salah satu programnya yang bergerak di bidang lingkungan, yaitu Tanam Sayur Bersama Masyarakat (TAMASYA). Kegiatan itu dilaksanakan pada hari Minggu (21/7/2024) di salah satu lahan milik desa yang berada di halaman TK dan samping Balai Desa Bening.

            Afinizar Nindra, Salah satu anggota kelompok yang menjadi penanggung jawab dalam kegiatan ini, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk membiasakan masyarakat menanam sayur. "Semoga dengan adanya program ini masyarakat bisa mulai menyadari pentingnya sayur dan mulai menanam sayur di halaman rumah masing-masing. Saya juga berharap nantinya lahan ini bisa terus dibudidayakan dan menjadi program yang berkelanjutan, sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat" katanya. 

            Awalnya lahan yang digunakan untuk penanaman sayur ini merupakan lahan milik desa yang tidak difungsikan, setiap sore, selama tiga hari, mahasiswa Unair dari kelompok Dusun Bacem telah bekerja sama untuk menyulap lahan ini menjadi ladang sayur. Sayur yang ditanam pun ada beberapa macam, antara lain jenis cabe-cabean seperti cabe kecil, cabe keriting, cabe besar, tomat, dan juga terong.

            "Sementara ini yang baru ditanam hanya jenis cabe-cabean, tomat dan terong, karena lahannya juga tidak terlalu besar dan di dalamnya sudah ada beberapa pohon Pepaya," terang Nizar. 

            Lahan ini memang hanya berukuran 15 x 15 m, namun diharapkan dari lahan yang kecil ini dapat berdampak besar bagi masyarakat. Nantinya, setelah kegiatan BBK selesai, lahan ini akan diserahkan kepada pengurus BUMDes untuk dirawat lebih lanjut. Karena letaknya yang strategis, lahan ini sering dilewati oleh ibu-ibu PKK dan ibu-ibu yang mengantar anaknya sekolah di TK, sehingga nantinya diharapkan hal yang dilakukan tim BBK 4 UNAIR ini bisa dilanjutkan oleh masyarakat di halaman rumah masing-masing.  

Seluruh Anggota Kelompok BBK 4 Dusun Bacem, Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto (21/7/2024) (Sumber: Maisyah Balqis) 
Seluruh Anggota Kelompok BBK 4 Dusun Bacem, Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto (21/7/2024) (Sumber: Maisyah Balqis) 

Awalnya Merupakan Program Penanaman TOGA

            Awalnya kegiatan ini dirancang sebagai kegiatan penanaman TOGA yang dinamakan  TAMTAMA (Tanam TOGA Bersama), namun atas saran dari Kepala Desa Bening, yaitu Bapak Sarji, maka penanaman TOGA diganti dengan penanaman sayur, alasannya karena penanaman sayur lebih dibutuhkan oleh masyarakat.

            "Kalau dari bapak kades sendiri penanaman TOGA tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat, hal ini dikarenakan TOGA sudah banyak tumbuh di pekarangan rumah warga. Oleh karena itu, pak kades menyarankan untuk melakukan penanaman sayur," tutur Ariel, selaku ketua kelompok.

            Bisa dibilang kegiatan ini merupakan awal yang baik bagi masyarakat untuk mulai membiasakan diri untuk menanam sayur di halaman rumah masing-masing atau di lahan yang tidak digunakan. Pogram TAMASYA ini juga menjadi salah satu langkah tim BBK 4 UNAIR dalam memanfaatkan lahan non-produktif yang ada di desa.

Ketua kelompok ini juga menjelaskan bahwa program ini telah berjalan dengan baik dan diharapkan lahan yang telah diolah dapat menjadi manfaat bagi warga sekitar. Selama kegiatan BBK berlangsung, lahan ini masih menjadi tanggung jawab tim BBK 4 UNAIR, berupa perawatan dan penyiraman rutin pada tumbuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun