Mohon tunggu...
Oktavia Melania Putri
Oktavia Melania Putri Mohon Tunggu... Pustakawan - Student of Library and Information Science

Education is power

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Telisik Pesona Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebagai Potensi Ekomuseum

21 Desember 2021   23:34 Diperbarui: 22 Desember 2021   00:14 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu taman Nasional tertua di Indonesia. Taman nasional ini ditetapkan sejak tahun 1980. 

Tujuan dari pendirian taman nasional ini yakni untuk melindungi dan mengonservasi flora dan fauna yang terdapat di Pulau Jawa. Wilayah yang terletak di  kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur ini mencakup puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang diapit oleh hutan hujan tropis pegunungan. Lokasi ini menjadi pendakian yang populer dikarenakan aksesnya yang tak jauh dari  Ibu Kota Indonesia.

Keindahan alam yang disuguhkan oleh Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Terdapat segudang objek wisata memukau yang bisa anda temui selama pendakian ke puncak gunung Gede dan Pangrango.

Antara lain Telaga Biru, sebuah danau yang berwarna biru ketika diterpa sinar matahari dan dikelilingi oleh hutan rimba yang menyejukkan mata.

Ada pula Curug Cibeurum, setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam dari Pintu Masuk Cibodas, anda disuguhkan oleh air terjun dengan gemuruh air yang megah

Serta Alun-Alun Surya kencana, sebuah padang yang dikelilingi oleh bunga abadi edelweiss yang sangat menakjubkan. Anda juga bisa melihat milky way dan gugusan bintang ketika cuaca malam sedang cerah.

Kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki potensi yang kaya akan keanekaragaman hayati. Tercatat lebih dari  2.373 spesies tumbuhan meliputi tanaman berbunga, paku-pakuan, lumut, tumbuhan endemik, tumbuhan dilindungi, hingga tumbuhan obat-obatan. 

Kawasan ini pula menjadi tempat tinggal tetap bagi lebih dari 755 spesies satwa jenis serangga, burung, reptilia, amfibi, dan mamalia termasuk yang dilindungi seperti Owa, surili, lutung jawa, dan monyet ekor panjang, serta macan kumbang.

Dilihat dari sarana dan prasarananya, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki fasilitas yang memadai untuk dilakukan pendakian seperti pos pendaftaran, jembatan penyebrangan rawa Gayonggong, shelter pendakian, serta media papan informasi. 

Di sepanjang perjalanan menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrago pun terdapat kios-kios peralatan kemah dan tempat penginapan seperti Glamping (Glamour Camping) dengan tarif yang beragam.

Berdasarkan keanekaragaman hayati yang dimiliki, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dapat dijadikan potensi Ekomuseum yang hadir untuk menjadi pusat perlindungan warisan sumber daya alam. 

Ekomuseum diartikan sebagai sebuah situs yang tidak terbatas pada keberadaan bangunan yang bertujuan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dengan melibatkan masyarakat. 

Ekomuseum Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dapat berpotensi untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam meningkatkan kesejahteraan. Masyarakat lokal dapat ikut terlibat sebagai  pemandu wisata, pengrajin cinderamata, bahkan pemilik rumah inap. 

Konsep ekomuseum dengan menggabungkan potensi alam dengan sumber daya manusia akan memberikan manfaat yang lebih bagi pelestarian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun