Rabu, 9 September 2024, Pasca bencana gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada tahun 2018, masyarakat Kabupaten Sigi masih merasakan dampak yang signifikan, terutama para petani.
Lahan pertanian yang rusak akibat likuifaksi menyebabkan banyak petani kehilangan sumber penghasilan utama mereka.
Minimnya modal untuk memulai kembali usaha tani membuat masyarakat terpaksa beralih ke sektor non-pertanian seperti buruh bangunan dan pekerja padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Untuk membantu memulihkan ekonomi masyarakat Sigi, Kolaborasi Kemanusiaan Indonesia (KKI) bersama PT. AIR berkolaborasi dalam program pengembangan budidaya tanaman nilam di lahan-lahan yang belum terkelola.
Program ini bertujuan untuk mengembalikan sektor pertanian sebagai sumber ekonomi utama di Kabupaten Sigi.
Langkah-langkah yang dilakukan KKI dalam program ini meliputi pemberian bantuan bibit nilam, pengolahan lahan, uji lab tanah, serta pemberian pupuk untuk tanaman.
Pengembangan budidaya nilam ini tidak hanya membantu dalam memulihkan lahan pertanian, tetapi juga memberdayakan para petani agar dapat kembali mandiri dalam mengelola sumber daya mereka.
Program ini melibatkan 250 petani yang tergabung dalam 15 kelompok tani di 5 desa, yakni Potoya, Karawana, Kabobona, Sidera, dan Jono Oge, dengan total luas lahan mencapai 250 hektar.
Selain itu, para petani mendapatkan pendampingan intensif melalui pelatihan manajemen tani dan peningkatan kapasitas individu untuk memaksimalkan potensi lahan dan lingkungan.
Partisipasi aktif Kolaborasi Kemanusiaan Indonesia dalam memulihkan ekonomi petani di Kabupaten Sigi melalui program budidaya nilam ini memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.
Dengan bantuan ini, diharapkan petani dapat kembali berproduksi dan memulihkan perekonomian daerah secara berkelanjutan.
Melalui program ini, KKI terus berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi masyarakat terdampak bencana dan memberdayakan petani untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H