Mohon tunggu...
Oktavia  Dwi iriyanti
Oktavia Dwi iriyanti Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Momen Keluarga dalam Mengembangkan Kemampuan Belajar Anak di Tengah Wabah Pandemi Covid-19

30 April 2020   08:11 Diperbarui: 30 April 2020   08:15 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran yang selama ini dilaksanakan di satuan pendidikan beralih fungsi di satuan keluarga. Pengalaman-pengalaman dalam interaksi sosial di keluarganya turut menentukan pula cara-cara perilaku belajar peserta didik.

Ada faktor-faktor umum dalam situasi keluarga yang dapat memberi pengaruh yang menguntungkan atau pengaruh yang menghambat perilaku belajar peserta didik. Disinilah peran orang tua menjadi penting, bagaimana mensikapi pelaksanaan kebijakan pendidikan pada masa waktu peserta didik dalam hal ini anak belajar di rumah (study from home). 

Sisi lainnya anak harus memiliki kesadaran, bahwa apa yang dilakukannya terutama berkaitan dengan proses pembelajaran di rumah adalah sebuah kewajiban juga yang harus dilakukan termasuk di dalamnya adalah tugas-tugas. Dalam proses pembelajaran di rumah, pastilah anak mengalami kecemasan, stress, sedih, bosan, jenuh, dan perasaan lainnya. 

Bagi anak seperti ini disinilah peran orang tua dibutuhkan bantuannya agar anak memiliki self-regulating sehingga mampu mengajarkan dirinya dalam upaya memberikan penguatan secara internal. Bila anak telah memulai membangun penguatan di dalam dirinya sesuai dengan tugas-tugas pembelajaran yang dijalaninya akan memberikan dampak yang signifikan bagi diri anak.

Strategi Orang Tua dalam Proses Belajar Anak di Rumah Strategi orang tua mengajarkan dan membangun self-
regulating (Ormrod), kepada anak untuk mengembangkan perilaku yang digerakkan guna memiliki kemampuan mengatur dan merencanakan proses belajarnya sendiri setiap hari di rumah antara lain dapat dilakukannya, yaitu:

1. Mendiskusikan tentang aturan-aturan di dalam rumah;

2. Memberikan arah kepada anak bagaimana perilaku yang seyogianya dijadikan contoh, agar anak mendapatkan pedoman untuk
mencapai prestasi;

3. Berikan cara yang mudah bagi anak untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kemampuan memelihara hubungan inter-
personal dengan guru dan teman kelasnya selama di rumah;

4. Jika anak menunjukkan perilaku yang emosional, tunjukkan cara mengatasinya dan juga dampak dari perilaku tersebut;

5. Menjadi sahabat dan teman dalam berbagi tugas yang berkaitan dengan self-regulating learning (misalnya sebagai teman diskusi dalam menyelesaikan tugas, menjadi teman untuk bertanya), dan ini harus menjadi proses berkelanjutan. 

Pendekatan strategi ini tentu saja dapat diimplementasikan secara gradual bergantung situasi proses pembelajaran yang diasumsikan terhadap perilaku belajar anak, misalnya mengkondisikan lingkungan belajar, belajar dimulai dengan adanya perubahan perilaku, memberikan stimulus dan respon menjadi yang esensial, menciptakan terbentuknya contiguity, dan adanya kesamaan prinsip-prinsip belajar antara orang tua dan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun