Aku yang baru 4 bulan pindah mengajar di SMP Negeri Satu Atap 3 Palangka Raya, sangat merasakan betapa perjalanan kami ke sekolah ini sangat beresiko.
Namun kendala tersebut harus bisa diatasi. Bisa menghidupkan dan mematikan mesin perahu bagiku adalah sebuah usaha awal untuk mengatasi kendala tersebut.
Ke depannya, aku ingin bisa mengendalikan atau menyetir kelotok sendiri. Menyetir kelotok sangat berbeda dengan menyetir mobil ya. Alhamdulillah, saya sudah lama punya SIM A.
Menyetir kelotok tidak sekadar pegang setir putar ke kanan atau ke kiri, tapi juga harus memahami tentang arus air terutama saat memasuki muara kanal dan berpapasan dengan perahu lain.
Belum lagi harus mendayung ketika merapat ke dermaga dan yang lebih wow adalah bisa memasang roda/baling-baling mesin yang biasanya juga lepas. Bisa hanyut kalau lepas kendali.
Semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H