Mohon tunggu...
Oktavia Rizki Prasetyaningrum
Oktavia Rizki Prasetyaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cryptocurrency dan Akuntansi? Bagaimana Hubungannya?

17 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 17 Januari 2025   10:29 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cryptocurrency dan Akuntansi? Bagaimana Hubungannya?

 

Apa itu cryptoasset?

Sebelum masuk ke dalam pembahasan terkait cryptocurrency dalam aspek akuntansi, perlu kita ketahui dulu apa itu cryptoasset. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA, 2022) membagi cryptoasset ke dalam empat bentuk, yaitu cryptocurrency, asset-backed token, security token, dan utility token. Cryptocurrency yaitu digunakan untuk menyimpan nilai dan bertindak sebagai alat tukar, asset-backed token yaitu token digital yang mewakili kepemilikan aset fisik, seperti emas atau minyak dan nilainya bergantung pada aset yang mendasarinya. Kemudian, security token yaitu token yang memberikan kepentingan ekonomi dalam suatu badan hukum, misalnya hak atas dividen dan kemampuan untuk memilih. Adapun nilainya diperoleh dari keberhasilan entitasnya serta keuntungan di masa depan. Terakhir, yaitu utility token yang memberikan akses kepada pengguna untuk menggunakan layanan atau produk tertentu. Adapun nilainya diperoleh dari pertimbangan terhadap kebutuhan pengguna dan peningkatan produktivitas.

Cryptocurrency atau Mata Uang Kripto

Selanjutnya, kita memasuki pembahasan terkait dengan cryptocurrency. Cryptocurrency adalah mata uang digital yang beroperasi di atas blockchain. Tidak seperti mata uang tradisional, cryptocurrency tidak diatur oleh otoritas pusat dan nilainya hanya didasarkan pada penawaran dan permintaan. Contoh cryptocurrency yang mungkin familiar terdengar di masyarakat yaitu salah satunya adalah Bitcoin. Cryptocurrency saat ini beroperasi secara independen dari bank sentral dan dimaksudkan untuk difungsikan sebagai alat tukar. Adapun definisi lebih lengkap terkait cryptocurrency menurut International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah mata uang digital atau virtual yang dicatat dalam buku besar terdistribusi yang menggunakan kriptografi sebagai keamanan, tidak dikeluarkan oleh otoritas yuridiksi atau pihak lain, serta tidak menimbulkan kontrak antara pemegang dan pihak lain.

Bagaimana cryptocurrency diperoleh?

Cryptocurrency dapat diperoleh melalui dua cara yaitu “buying” dan “mining”. Buying yaitu membeli cryptocurrency di exchange terpusat seperti Coinbase, Binance, dan Kraken. Mining yaitu dengan cara penambang diberikan transaksi fee (koin baru) sebagai imbalan atas kontribusinya pada algoritma blockchain yang mendasarinya dengan menjadi orang pertama yang memecahkan cyrptographic puzzle. Dengan cara ini, mining tidak hanya membantu memperbarui dan mengamankan database transaksi, tetapi juga menghasilkan cryptocurrency baru.

Meskipun telah semakin popular di era ekonomi digital saat ini, para akuntan dihadapkan pada tantangan besar dalam memperlakukan cryptocurrency dalam laporan keuangan. Pasalnya, hingga kini belum ada standar akuntansi yang jelas untuk menangani aset ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai perspektif tentang bagaimana cryptocurrency dapat dicatat dalam laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi yang ada.

Perlakuan Akuntansi Cryptocurrency atau Mata Uang Kripto

1. Apakah Cryptocurrency Bisa Dikategorikan Sebagai Cash/Cash Equivalent?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun