- Konsep Dasar Mengenai Pembelajaran Sosio-Emosional
AUD butuh stimulus yang baik agar perkembangannya berkembang dengan maksimal terutama perkembangan sosial nya. Perkembangan sosial adalah dimana anak mampu berkegiatan sosial dengan orang-orang disekitarnya (Email et al., 2021). Salah satu upaya yang agar anak bisa belajar tentang keadaan sosialnya yaitu melalui orang tua, guru, dan orang sekitarnya. Pembelajaran sosial ini perlu diterapkan sejak dini karena anak berpengaruh hingga anak dewasa.
Perilaku ketidakmampuan anak dalam bersosialisasi menurut (Setyawan et al., 2021) diakibatkan oleh perilaku antisosial dan disebabkan oleh terhambatnya perkembangan moral, sosial, dan emosi. Maka dari itu perlunya pengenalan pendidikan sosial anak agar anak tidak mengalami antisosial. Dengan masuknya anak ke PAUD, RA, TK, KB maka akan membuat anak belajar berinteraksi dengan orang lain yang seumuran agar mereka juga sama-sama belajar.
Dalam suatu pendidikan perlu dilakukannya asesmen. Yaitu pengumpulan data untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan peserta didik mengenai hasil belajar anak. Tujuan diadakannya asesmen ini adalah agar tidak ada anak usia dini yang perkembangan sosialnya belum optimal. Dan perlu juga dilakukan penelitian kepada guru untuk mengetahui seberapa jauh usaha guru dalam mengembangkan sosial emosional anak didiknya.
Pada masa perkembangan anak-anak awal ditemukan perubahan pada anak yaitu perubahan kematangan emosi, perkembangan diri, kesetaraan gender, dan perkembangan moral. Sedangkan menurut (Setyawan et al., 2021) perkembangn sosio-emosional adalah interaksi yang diberikan anak usia dini dalam merespond suatu tindakan sesuai norma yang ada di masyarakat.Â
Perilaku sosial yang baik sangat dibutuhkan sejak dini agar kemampuan anak untuk berinterkasi lebih luas. Dengan adanya pembelajaran daring seperti masa covid dulu menyebabkan perkembangan sosial anak terhambat karena sejatinya usia anak-anak tidak dapat berdiam diri namun terus berexplorasi.
Evaluasi dan Asesmen
Menurut penjelasan (Sidin & Khaeiruddin, 2012) tentang pengertian evaluasi adalah suatu program yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Evaluasi harus memiliki prinsip berkesinambungan, menyeluruh, berorientasi pada tujuan, adil dan objektif, terbuka, bermakna, mendidik, dan valid. Dalama hal ini evaluasi dapat dilakukan melalui silabus dan RPP yang dibuat oleh guru. Evaluasi terhadap slabus dan RPP sangat pentng karena untuk mengetahui seberapa jauh capaian yang telah dicapai peserta didik.
Dalam pengertian lain menurut (Subali, 2014) dimaknai sebagai program pembelajaran yang dirancang oleh pedidik dan dilaksanakan untuk menghasilkan peningkatan pada peserta didik. Agar dapat dilaksanakan evaluasi harus dilakukannya asesmen pembelajaran. Asesmen adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang peserta didik yang nanti hasilnya akan digunakan untuk bahan evaluasi.
Daftar Pustaka
Email, K., Prof, J., Tawar, A., Kec, B., Utara, P., Padang, K., & Barat, S. (2021). Early Childhood: Jurnal Pendidikan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Balai Talang Akibat Adanya Pandemi Covid-19. Early Childhood: Jurnal Pendidikan, 5(1), 32--44.
Setyawan, C. F., Sudirman, D. F., Sari, D. P., Rizki, F., Eva, N., Psi, S., & Psi, M. (2021). Asesmen Perkembangan Sosio Emosinal pada Anak Usia Dini. Memperkuat Kontribusi Kesehatan Mental Dalam Penyelesaian Pandemi, April, 58--70.
Sidin, A., & Khaeiruddin. (2012). 2012. Buku Evaluasi.pdf (pp. 1--107).
Subali, Â prof. D. B. (2014). Evaluasi Pembelajaran (Proses dan Produk). Makalah Disajikan Dalam Workshop Evaluasi Program Pembelajaran (Proses & Produk) Bagi Dosen, 1--32. http://staffnew.uny.ac.id/upload/130686158/pengabdian/unmuh-evaluasi-pembelajaran-r.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H