Mohon tunggu...
Oktavia Varadina
Oktavia Varadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cerita ku

ASSALAMUALAIKUM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Anak Usia Dini Lebih Rentan Merasa Disgust dan Shame?

31 Oktober 2022   14:55 Diperbarui: 31 Oktober 2022   15:11 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Oktavia Varadina

NIM : 210105110068

Kelas : B

Sifat Unik Pada Anak Usia Dini

  • KONSEP DASAR "DISGUST"
  • Pengertian Disgust

Disgust atau yang berarti menjijikkan adalah rasa dimana seseorang merasa tidak suka dengan bau, penampilan, dan tekstur tertentu. Menurut (Palmer et al., 2019) bahwa rasa jijik dapat membantu kita untuk menghadapi sifat hewani yang ada pada tubuh kita. Jika seseorang merasa jijik maka ia akan menghindari benda tersebut.

Contohnya, ketika seorang anak mencium bau tidak sedap yang berasal dari daging yang belum diolah, maka ia tidak akan memakan daging tersebut bahkan ketika sudah matang dan bau sedapnya sudah tidak tercium lagi. 

Maka dari itu rasa jijik akan menyebabkan kebencian tertentu pada sesuatu. Rasa jijik tidak muncul ketika manusia baru lahir tetapi rasa jijik akan muncul pada tahun pertama kehidupan. Jijik merupakan salah satu dari enam emosi dasar yang memiliki fungsi adaptif yang unik dan penuh teka teki (Palmer et al., 2019).

Setelah berdiskusi secara singkat tentang teknik mengukur rasa jijik (Palmer et al., 2019) menjelaskan tentang perkembangan rasa jijik. Yaitu dengan perhatian khusus pada cara-cara dimana rasa jijik muncul ketika melihat makanan. Sementara itu aspek-aspek rasa jijik tertentu mungkin saja bersifat universal dan kemunculannya sebagian besar dibudidayakan dan ekspresi yang ditimbulkan sangat bervariasi.

  • Implikasi Disgust Terhadap Perkembangan Sosial

Rasa jijik seringkali dikaitkan dengan penolakan dan penarikan diri. Di beberapa penelitian telah mengukur kesediaan anak-anak untuk bersentuhan dengan benda yang menjijikkan seperti ulat, belatung, dan kaos kaki kotor. Namun indikasi rasa jijik pada anak-anak dan orang dewasa tidak dapat diandalkan.

(Palmer et al., 2019) mengatakan bahwa rasa jijik menghasilkan ekspresi yang khas. Ekspresi wajah jijik dapat dideteksi dengan mata telanjang. Dalam lingkungan sosial menunjukkan rasa jijik atau ekspresi jijik sering dianggap tidak sopan. Jadi anak-anak dan orang dewasa seringkali ditekan untuk menutupi ekspresi jijik. Walaupun wajah atau ekspresi jijik terjadi secara refleks.

Contohnya, ketika di suatu kelas ada bau kaos kaki, maka seluruh anggota kelas pasti mencium bau tidak sedap. Tetapi mereka akan menahannya agar supaya si pemilik kaos kaki yang berbau tersebut tidak tersinggung. Tetapi boleh saja sesekali kita menegur dan mengingatkan agar dia tidak malu dan tidak menjadi bahan omongan orang lain.

  • KONSEP DASAR "SHAME"
  • Pengertian Shame

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun