Mohon tunggu...
Oktav Primas
Oktav Primas Mohon Tunggu... lainnya -

manusia biasa-biasa saja yang ingin menjadi luar biasa blog pribadi : note-oktav-leben.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"BERMIMPI" atau "BERVISI" ?

23 April 2013   01:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:46 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UBAH MINDSETT TAKDIR

Ketika orang dalam atau sebelum proses menentukan misinya, terkadang ada ganjalan ketakutan seperti menyangkut takdir. Banyak orang selalu menyangkutkan takdir dimasalah ini. "kalau ini bukan takdir kita, pasti gagal gagal juga", "semua tergantung dengan ijin-Nya", masih banyak kata-kata kita yang akan bermunculan dibenak. Wajar semua kata-kata tersebut muncul dalam benak kita, dikarenakan melihat kegagalan orang, padahal semua takdir itu tidak selalu berasal dari Tuhan.

Takdir hanya masalah kelahiran dan kematian, selain itu adalah usaha. Selain itu, kita sebagai manusia juga punya turut andil atas takdir yang ingin kita buat. Itulah sebabnya, apabila kita membuka Al-Quran, tertera kata "Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sebelum kaum itu mau berubah". Firman Allah sangat jelas, bahwa Allah meminta kita untuk berupaya dan berusaha. Bagaimana Allah menentukan takdir kita, kalau kita sendiri tidak gigih berusaha?

Jadi jangan menyalahkan Tuhan ketika mimpi kita tidak terwujud, salahkanlah diri kita karena kita tidak sungguh-sungguh memperjuangkan apa yang kita impikan. Hidup ini seperti kita sekolah, tidak akan kita lulus dan naik tingkat kalau kita tidak mempunyai usaha, inilah tujuan ujian. Tuhan menguji mental dan lain-lain kepada kita dalam mewujudkan mimpi atau keinginan kita, apabila kita memilih berhenti dari ujian-ujiannya, wajarlah Tuhan tidak memberikan apa yang tadinya kita inginkan. Bearti sekali lagi jelaslah kita juga turut serta menjadikan "takdir" untuk kita sendiri.

Kini jangan lagi kita berkata "Ya Tuhan, bisakah aku sukses?" tapi saatnya kita berkata "ya Tuhan bantu aku supaya sukses", berhentilah mengeluh "ya Tuhan sungguh besar masalah ini" tetapi berkatalah "hai masalah, Tuhan itu maha besar", dan yakinlah kesuksesan itu tidak akan terjadi tanpa ada usaha. Yakinlah dalam kita sendiri, bahwa selama kita berusaha, kita semakin dekat dengan kesuksesan. Kesuksesan itu hanya tinggal selangkah dari usaha kita, masalahnya banyak orang yang berhenti ketika tinggal selangkah lagi karena bermacam hal, seperti contohnya adalah "lelah". Akhir kata saya coba membuat garis rumus yang menjadi kunci bagaimana kita dapat berhasil dalam meraih mimpi.

Mimpi + Visi + Misi (Usaha) + yakin = SUKSES

Semoga tulisan ini dapat membantu meyakinkan kita dan kita dapat menjadi orang yang sukses meraih mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun