Mohon tunggu...
oktarizka reviandani
oktarizka reviandani Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN/UPN VETERAN JAWA TIMUR

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sosialisasi Pengembangan Lingkungan Melalui Maggot BSF di Desa Belik Trawas

21 November 2023   13:29 Diperbarui: 21 November 2023   13:34 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sosialisasi Pengembangan Lingkungan Melalui Maggot BSF di Desa Belik Trawas

Laksanakan Pengabdian Masyarakat, Tim Abdi Desa HMAP (Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik) dan Dosen Prodi Administrasi Publik UPN "Veteran" Jawa Timur adakan Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dengan Menggunakan Maggot BSF. Sosialisasi diberikan kepada warga Desa Belik, Kecamatan Trawas, Mojokerto pada hari Sabtu, (18/11/2023).

Dosen yang terjun langsung ke lapangan yaitu Oktarizka Reviandani, S.AP, M.AP dan Indira Arundinasari, S.AP, M.AP bersama dengan Tim Abdi Desa HMAP. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Desa Belik.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Belik, trawas diawali dengan pembukaan dan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Ketua BUMDES Desa Belik yaitu Bapak Naiv, kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua HMAP yaitu Moch. Rozzaq serta sambutan dari Ketua Pelaksana Abdi Desa yaitu Gusti Kanjeng Ratu, sekaligus menyampaikan maksud dan tujuan diadakan nya kegiatan Abdi Desa ini. Dibuka dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Dosen dan Sekretaris Desa Belik, Bapak Kustoro.

Setelah pembukaan dan penyampaian maksud serta tujuan kegiatan, dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai pengolahan limbah organik rumah tangga oleh Tim Abdi Desa HMAP yaitu Pina Astriani dan Fariz Yudhoyono. "Penggunaan maggot untuk mengurangi sampah organik dinilai lebih efektif dan murah" ucap Pina.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pina dan Fariz menunjukkan bagaimana masyarakat dapat menggunakan maggot sebagai media untuk menguraikan sampah organik. Maggot juga dapat dibudidaya untuk kemudian dijadikan pakan hewan. Dijelaskan bahwa kandungan asam amino dan proteinnya adalah sumber nutrisi dan zat yang dibutuhkan oleh setiap hewan ternak untuk tumbuh sehat dan kuat. Hewan ternak yang bisa diberi pakan maggot biasanya ayam, ikan, burung dan sebagainya. Selain sebagai pengurain sampah organik dan pakan hewan, kotoran maggot dapat dijadikan pupuk tanaman sayur-sayuran.

Maggot sendiri merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF). Lalat BSF sendiri memiliki nama latin Hermetia illucens. Bentuknya mirip ulat, berbuku dengan ukuran larva dewasa 15-22 mm dan berwarna coklat. Siklus hidup lalat BSF kurang lebih selama 40- 43 hari.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah penyampaian materi, kemudian diserahkan kepada warga Desa Beliknagar dapat dimanfaatkan sebagai tempat budidaya maggot. Diharapkan alat-alat ini dapat menjadi berkah dan manfaat bagi lingkungan dan masyarat Desa Belik, Trawas, Mojokerto.

Penulis : Oktarizka Reviandani, S.AP, M.AP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun