Hidup di dunia ini tidak hanya kebahagiaan yang selalu didapat, roda itu berputar, kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Pasti ada masalah yang menghampiri kita, tergantung kitanya mau menghadapinya dengan baik atau melarikan diri dari masalah. Memang benar, masalah yang datang tidak mengenakan hati kita. Namun, ketika kita bisa menerimanya dengan baik, masalah itu lah yang mendewasakan kita dan menjadikan pribadi yang lebih baik.
Saya termotivasi dari film yang berjudul "Freedom Writers" tahun 2007. Dimana film itu menceritakan seorang guru yang luar biasa mampu mendidik dan membimbing siswa-siswinya menjadi siswa yang luar biasa. Guru itu bernama Erin Gruwell, mereka sering menyebutnya dengan Ms. G. Ms. G ini merupakan guru baru di Wilson High School, dia mengajar di kelas 1 ruang 203. Hari pertama mengajar di Wilson High School Ms. G begitu antusias, dia mengira anak didiknya adalah siswa unggulan.
Namun, dia tak menyangka anak didik yang akan di ajarkannya adalah siswa-siswi yang suka membully sesama teman, saling bermusuhan antar teman kelas, berkata kasar, tidak hormat dan tidak menghargai guru mereka sendiri. Bahkan mereka berani berkata yang tidak baik kepada Ms. G. Luar biasanya, Ms. G tetap bersemangat mengajari mereka dengan penuh senyuman. Berbagai cara Ms. G lakukan untuk membuat anak didiknya menjadi siswa-siswi yang mempunyai karakter baik. Hingga akhirnya Ms. G mampu masuk dalam dunia mereka. Mereka menjadi terbuka kepada Ms. G. Dari situlah Ms. G tau apa yang sebenarnya membuat mereka menjadi anak yang suka berkata kasar, membully, bahkan membunuh. Â Â Â Â Â
Mengapa mereka begitu? Karena hidup yang mereka jalani sangat keras, dari keluarga mereka yang di bunuh, teman-teman mereka yang terbunuh di depan mata mereka sendiri, di aniaya, mereka yang terkebelakang karena dari keturunan yang berkulit hitam. Mereka hilang arah, jiwa mereka hancur, rasa trauma yang muncul dalam diri mereka membuat mereka menjadi pribadi yang pendendam dan berkelakuan tidak baik. Bahkan untuk sekolah pun mereka terpaksa, mereka diletakkan di kelas terbawah, dengan fasilitas yang seadanya.
Sejak hadirnya Ms. G semua keadaan berubah. Ms. G adalah guru yang luar biasa, berbagai cara ia lakukan untuk membentuk karakter baik kepada anak didiknya itu. Ms. G sampai rela kerja paruh waktu untuk bisa mendapatkan uang tambahan hanya untuk bisa membelikan anak didiknya beberapa buku yang membuat anak didiknya termotivasi, karena dari pihak Wilson High School tidak memberi fasilitas kepada anak didiknya yang berada di kelas terbawah. Pihak Wilson High School menganggap siswa-siswi di ruang kelas 203 hanya bisa membuat kerusuhan sekolah, tidak berguna, dan tidak cerdas. Namun, beda dengan pandangan Ms. G, ia yakin sekali anak didiknya adalah siswa-siswi yang cerdas dan luar biasa. Tidak pernah Ms. G menghina anak didiknya, yang ada hanya dukungan kuat yang diberikan Ms. G terhadap anak didiknya.
Dari kegigihan Ms. G ini membuahkan hasil yang luar biasa, anak didiknya menjadi menghormati dan menghargai Ms. G, kelas yang dulunya sering membuat kerusuhan, menjadi kelas panutan kelas-kelas lainnya, karena kelas tersebut memiliki rasa kekeluargaan yang sangat tinggi. Masalah yang mereka hadapi, rasa trauma dan dendam akan masa lalu mereka menjadi hilang karena telah terbentuk pribadi yang baik di diri mereka.
Dari cerita film tersebut kita dapat menyimpulkan, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Apa pun bisa terjadi apabila kita selalu bersemangat dan pantang menyerah dalam menjalani kehidupan ini. Kita juga sangat membutuhkan sosok seorang guru seperti Ms. G, seorang guru sejati yang siap mendidik dan membimbing siswa-siswinya dengan segenap jiwa raganya. Â Ms. G benar-benar guru panutan di dunia pendidikan, ia mampu membimbing anak didiknya menjadi siswa-siswi yang luar biasa. Rasa percaya diri, pantang menyerah, semangat yang tinggi yang dimiliki Ms. G ini wajib kita contoh dalam kehidupan sehari-hari agar membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
