Mohon tunggu...
Ria Oktapiani
Ria Oktapiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Baru

Mahasiswa Baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Observasi Panti Asuhan Narayan Seva, Bagaimana Kondisi di Sana?

31 Mei 2022   10:47 Diperbarui: 31 Mei 2022   11:01 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panti asuhan Narayan Seva berdiri pada tahun 2004 yang diawali oleh dua guru yoga brahmacari yang tugasnya keliling asia seperti pergi ke kota - kota dengan tujuan mengkhusus ke kegiatan sosial, dimana pertama kali terbesit dalam pikirannya untuk mendirikan panti asuhan yaitu ketika 2 orang guru yoga tersebut menemukan dua orang anak yang tidak bisa sekolah dan diberikan lah mereka buku, terlihat jelas kedua anak itu sangat senang menerima buku pemberian guru yoga tersebut. Dengan itu, guru yoga tersebut bersama temannya yang dari India mencari lahan untuk membangun panti asuhan, namun tidak semua berjalan dengan lancar, di awal perencanaan beliau memiliki kendala yaitu kurangnya modal untuk membangun sebuah panti asuhan. Akhirnya beliau bertemu dengan bapak Made yang meminjamkan tempat saat ini sebagai rumah bagi anak-anak yang kesusahan baik dalam pendidikan maupun anak-anak yang tidak memiliki keluarga.

Saat ini jumlah anak yang ada di panti asuhan berjumlah 79, terdapat beragam usia mulai dari bayi yang berumur 8 bulan paling kecil hingga remaja yang sudah menginjak bangku kuliah. Dalam hal agama, Panti asuhan Narayan Seva bersifat universal sehingga tidak menutup pintu untuk anak yang beragama lain selain Hindu, namun saat ini anak-anak yang tinggal mayoritas beragama Hindu. Anak-anak disana juga ditekankan pada ajaran keagamaannya, selain persembahyangan pada umumnya yang dilakukan oleh umat Hindu, namun mereka juga melakukan pembacaan sloka rutin, berdharma wacana, sharing session perihal masalah yang dihadapi, hingga belajar yoga dan meditasi.  

Kegiatan sehari-hari mereka juga diatur dengan baik mulai dari bangun pagi yang diawali dengan memasak untuk sarapan sebelum berangkat sekolah sampai meditasi yang dilakukan di malam hari sebelum tidur. Mereka juga kerap menerima pembelejaran dari kementrian agama. Tidak hanya itu, mereka rutin belajar Bahasa inggris yang dilakukan setiap senin sampai jumat dan kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan setiap sabtu dan minggu, tidak jarang juga mereka menonton film bersama saat waktu senggang

Anak-anak Narayan Seva sangat ceria dan bersemangat, dengan melakukan observasi langsung ke panti asuhan tersebut, dapat dirasakan empati yang mendalam. Sebagai manusia yang beruntung dengan masih memiliki keluarga yang lengkap dan masih bisa sekolah, kita patut bersyukur dan mengurangi yang namanya mengeluh. Karena tidak semua orang dapat memiliki apa yang kita miliki saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun