Mohon tunggu...
Okta Nurul Illahi
Okta Nurul Illahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perkembangan Diplomacy Security Indonesia melalui Kontingen Garuda (KONGA) di Kancah Dunia

1 April 2023   03:05 Diperbarui: 2 April 2023   15:46 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

1. Pendahuluan

Pasca Perang Dunia II sebagian besar negara di dunia menjadikan keamanan sebagai isu yang paling menonjol. Pemerintahan kontemporer abad ini telah memprioritaskan keamanan negara mereka melebihi apapun. Negara diberbagai belahan dunia bahkan menghabiskan lebih banyak dana untuk pertahanan terhadap ancaman atau musuh yang sudah diketahui dan diantisipasi dibandingkan dengan dana yang mereka keluarkan untuk pendidikan, perumahan, dan prioritas domestik lainnya. (Andrew F. Cooper, 2013)

Untuk kepastian keamanan, berbagai upaya dan strategi dijalankan. Mulai dari mengadakan negosiasi bilateral dan multilateral, misi pemeliharaan perdamaian, sanksi ekonomi, hingga memperbanyak aliansi bidang militer, serta mempersempit potensi ancaman dari pihak luar. Semua strategi dan upaya keamanan tersebut dalam hubungan internasional disebut sebagai diplomasi keamanan.

Berkaitan dengan diplomasi keamanan, salah satu upaya yang telah dijalankan Indonesia selama beberapa dekade yaitu misi pemeliharaan perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan perdamaiannya sejak tahun 1957. Pasukan perdamaian ini dinamai Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA).

Diplomasi keamanan Indonesia dalam bentuk pengiriman pasukan perdamaian ini sangat menarik untuk dibahas sebab pertama, Indonesia tengah melaksanakan salah satu amanat konstitusinya yaitu dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV, yaitu "melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial....". Kedua, menjalin kerjasama antara Indonesia dengan negara lain. Ketiga, personal militer Indonesia mendapat tambahan pengetahuan dan pengalaman dan berkesempatan membangun jaringan kerja internasional. Dan yang keempat tentunya dapat meningkatkan citra Indonesia di dunia Internasional.

2. Pembahasan

Indonesia sendiri telah banyak melaksanakan diplomasi keamanan, salah satunya yaitu Indonesia telah menyumbangkan pasukan perdamaiannya ke barbagai negara yang tengah berkonflik. Dalam hal ini Indonesia bekerjasama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pengiriman Kontingen Garuda ini begitu penting baik dalam rangka penjagaan perdamaian maupun diplomasi. Pasukan Garuda sebagai penjaga perdamaian dalam menjalani tugasnya tidak hanya menggunakan pendekatan militer, tapi juga melakukan pendekatan yang diplomatis agar bisa bernegosiasi dengan masyarakat setempat supaya terciptanya situasi kondusif di wilayah operasional Kontingen Garuda.

Diplomasi Keamanan mempunyai prinsip utama yang salah satunya yaitu promosi kepentingan bersama dan penghormatan terhadap kedaulatan negara lain. Dialog dan negosiasi menjadi penekanan utama bagi diplomasi keamanan untuk menyelesaikan konflik dan menghindari penggunaan kekuatan.       

Peran Indonesia dalam pengiriman pasukan perdamaian terus mengalami perubahan dan peningkatan seiring berjalannya waktu. Indonesia yang awalnya hanya mengirimkan sejumlah kecil pasukan, seiring berjalannya waktu jumlah pasukan yang dikirim bertambah dan cakupan tugas mereka menjadi lebih luas. Hal ini dilatarbelakangi bertambahnya kemampuan dan pengalaman pasukan penjaga perdamaian Indonesia, serta meningkatnya kepercayaan dunia Internasional.

Dalam misi pengiriman Kontingen Garuda (KONGA) pertama yaitu pada tahun 1957, Indonesia mengirimkan 559 personil infanteri ke wilayah Sinai, Mesir dalam misi United Nations Emergency Force (UNEF). Tujuannya untuk menengahi konflik yang yang terjadi antara negara-negara Arab dengan Israel. Dari misi pengiriman KONGA pertama, hingga sekarang Indonesia telah mengirim ribuan personelnya. Per 31 Oktober 2022, Indonesia berada di peringkat kedelapan, dari total 125 negara, sebagai negara dengan jumlah pasukan terbanyak dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB, hal ini merujuk pada data UN Peacekeeping. (Indonesia Defense, 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun