Mohon tunggu...
Okta Maulana Azizal
Okta Maulana Azizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Dalam Sumber Daya

17 Oktober 2023   11:45 Diperbarui: 17 Oktober 2023   11:49 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Assalamu'alaikum Wr. Wb

Selamat pagi bapak ibu guru yang luar biasa.

Saya peserta CGP Angkatan 8,  saya ingin berbagi pengalaman hasil refleksi saya terkait modul 3.2 yang berjudul "Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya". Saya menggunakan pendekatan refleksi 4F/4P dalam mengevaluasi pemahaman dan penerapan konsep dari modul ini. Berikut adalah gambaran hasil refleksi saya berdasarkan model 4F/4P."

1. Facts/Peristiwa

Modul 3.2 menghadirkan pengetahuan berharga mengenai pengelolaan sumber daya dengan pendekatan ABT (Aset Based Thinking). Saya menyambut materi ini dengan antusiasme tinggi, karena menyadari betapa pentingnya kemampuan pengelolaan sumber daya dalam konteks kepemimpinan pendidikan.

Proses pembelajaran ini mengikuti Alur Merdeka, yang merupakan pendekatan yang memberikan kebebasan bagi peserta untuk mengeksplorasi dan merefleksikan konsep-konsep yang diajarkan. Dimulai dengan tahap "Mulai dari Diri", saya dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan mendalam yang mengajak saya untuk merenungkan tentang ekosistem sekolah tempat saya berkecimpung. Bagian menarik dari refleksi ini adalah menilai peran pemimpin dan cara efektif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kemajuan sekolah.

Setelah melewati tahap "Mulai dari Diri", kami beralih ke "Eksplorasi Konsep". Di sini, saya diberi kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang filsafat pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan Ki Hajar Dewantara, terutama terkait pembelajaran holistik. Pemahaman mendalam tentang filosofi ini menjadi kunci dalam memimpin pengelolaan sumber daya secara efektif.

Dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini, peran seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya tidak dapat dianggap remeh. Dengan diterapkannya program kurikulum merdeka, terbuka kesempatan bagi murid untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Saya yakin bahwa konsep "Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya" akan membantu guru untuk membimbing murid menuju kemerdekaan dalam belajar.

Selanjutnya, di alur ruang kolaborasi pertama, saya memperoleh pemahaman dan pengetahuan lebih lanjut tentang bagaimana cara mengelola sumberdaya. Fasilitator juga memandu saya dan rekan CGP lainnya dalam menganalisis. Kami bersama-sama menyusun hasil analisis ini untuk dipresentasikan di pertemuan berikutnya. Pada ruang kolaborasi kedua, kami bersama-sama mempresentasikan hasil diskusi. Tugas saya dalam kegiatan ini adalah menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain.

Langkah berikutnya adalah demonstrasi kontekstual, di mana saya menganalisis sebuah tayangan video yang disediakan di LMS. Hasil  ini saya analisis dan buat laporan.

Langkah terakhir adalah tahap Elaborasi Pemahaman dari narasumber instruktur Henri Rianto. Di tahap ini, saya mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam lagi. Kegiatan selanjutnya adalah menghubungkan antar materi. Saya membuat koneksi antar materi yang telah dipelajari mulai dari modul 1 hingga modul 3.2. Kegiatan terakhir adalah aksi nyata, di mana saya merancang sebuah tindakan menggali asset disekolah saya, melakukan desiminasi dan membantu dalam memecahkan masalah dengan membuat keputusan berdasarkan konsep tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun