Mohon tunggu...
Okta Maulana Azizal
Okta Maulana Azizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2 PSE

24 Agustus 2023   15:06 Diperbarui: 24 Agustus 2023   15:12 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salam hormat. Izinkan saya untuk berbagi pengalaman saya dalam perjalanan pendidikan guru penggerak, terutama dalam aspek Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).

Tugas Jurnal Dwimingguan merupakan komponen penting yang ditetapkan bagi CGP. Jurnal ini merupakan sarana refleksi setelah mengikuti sesi pelatihan Upgrading Skill. Disusun dua minggu sekali, jurnal ini menjadi tugas wajib bagi setiap anggota CGP. Di sini, saya akan melibatkan diri dalam refleksi menggunakan Model 4 F (Fakta, Perasaan, Temuan, dan Masa Depan).

 

  • Fakta:

 

Setelah menjalani eksplorasi mendalam pada Modul 2.1 yang berfokus pada diferensiasi instruksi, yang melibatkan serangkaian keputusan rasional yang diambil oleh pendidik untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, Modul 2.2 berpusat pada pembelajaran sosial emosional. Bentuk kolaboratif pendidikan ini melibatkan seluruh komunitas sekolah. Di sini, kami mendalami Kompetensi Sosial Emosional (KSE) yang harus dimiliki oleh pendidik guna mendorong kesejahteraan. Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) memandu pendekatan pembelajaran yang sistematis, dimulai dari kesadaran diri dan melibatkan eksplorasi konsep.

Modul 2.2 memperkenalkan kami pada domain eksplorasi konsep melalui lima skenario yang berbeda. Langkah selanjutnya adalah partisipasi kami dalam Ruang Kolaborasi 1, yang mencakup diskusi kelompok kecil sesuai dengan jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Diskusi ini meningkatkan pemahaman kami tentang KSE yang esensial bagi seorang pendidik. Kemudian, kami terlibat dalam diskusi kelompok yang lebih besar dalam Ruang Kolaborasi 2. Setiap jenjang pendidikan menyajikan wawasan dari diskusi kelompok kecil, yang diakhiri dengan unggahan ke platform. Proses komprehensif ini melibatkan demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, keterkaitan materi, dan penutup.

 

  • Perasaan:

 

Melalui perjalanan dalam memahami pembelajaran sosial emosional pada Modul 2.2, saya merasa sangat bersemangat dan senang atas ilmu yang tak ternilai harganya. Pengetahuan yang saya peroleh telah berkontribusi besar dalam memperkaya praktik mengajar saya. Secara pribadi, ilmu tersebut membantu saya menghadapi beragam karakteristik siswa dengan lebih siap. Saya merasa lebih siap menghadapi tantangan dan menciptakan suasana kelas yang kondusif. Meskipun awalnya jalan terasa sulit, pembelajaran dari Modul 2.2 telah membuka banyak cahaya dalam perjalanan saya.

Pembelajaran sosial emosional memiliki dampak besar dalam proses belajar-mengajar dan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Sebagai pendidik, saya telah mengintegrasikan prinsip-prinsip ini dalam kelas dan lingkungan sekolah. Selain itu, saya berkomitmen untuk berbagi praktik baik kepada sesama pendidik dalam institusi kami dan komunitas lebih luas.

 

  • Temuan:

 

Satu hal yang menonjol bagi pendidik dalam pembelajaran sosial dan emosional adalah pemahaman tentang lima Kompetensi Sosial Emosional inti:

 

  • Kesadaran diri
  • Manajemen diri
  • Kesadaran sosial
  • Keterampilan berelasi
  • Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Kelima kompetensi ini memberdayakan pendidik untuk tetap tenang secara emosional dalam berbagai situasi, memungkinkan mereka mengatasi tantangan sosial dan emosional di lingkungan sekolah. Pendidik dituntut untuk memiliki keadaan kesadaran penuh (mindfulness). Sebaliknya, bagi siswa, pembelajaran sosial emosional adalah pintu gerbang untuk mengenali emosi mereka, berbicara terbuka, dan mengelola emosi dengan baik. Selain itu, siswa juga didorong untuk terlibat secara sosial dan memiliki semangat belajar.

  • Masa Depan:

 

Umpan balik yang saya dapatkan akan saya terapkan dalam merancang pembelajaran yang eksplisit, mengintegrasikan KSE secara lebih baik dalam rencana pelajaran, dan memperkaya dinamika kelas sekolah kami. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan merawat kesejahteraan psikologis anak-anak. 

Kedepannya, saya bercita-cita untuk lebih fokus dalam mengasah keterampilan berelasi. Ini melibatkan pembinaan kerja sama antara siswa, pendidik, dan staf sekolah untuk menciptakan lingkungan kelas dan sekolah yang lebih memadai. Saya juga berencana pelaksanaan pembelajaran guna lebih baik mengintegrasikan prinsip-prinsip pembelajaran sosial emosional.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun