Mohon tunggu...
Dwi Oktala
Dwi Oktala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Tata Kelola Seni, Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Mahasiswa Tata Kelola Seni, Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

BUMDes: Pengelolaan Sampah Sebagai Potensi Ekonomi Kreatif Desa Panggungharjo

19 Mei 2023   00:17 Diperbarui: 19 Mei 2023   00:32 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas pengelolaan sampah di Unit Usaha KUPAS, BUMDes Panggung Lestari. Sumber gambar: dokumen pribadi

Sampah harus disadari sebagai persoalan bersama. Mengingat kita sebagai produsen sampah, masih aktif memproduksinya dan terkadang lupa untuk menyelesaikannya. Kegelisahan terkait sampah juga dirasakan oleh warga Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul. 

Sekitar tahun 2011 warga Desa Panggungharjo bersepakat untuk mengelola sampah yang mereka produksi. Gagasan tersebut akhirnya berkembang dan menjadi unit usaha pertama dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Panggungharjo yang selanjutnya diberi nama BUMDes Panggung Lestari. 

Melalui unit usaha KUPAS (Kelompok Usaha Pengelolaan Sampah), warga Desa Panggungharjo mulai mengelola dan mengubah sampah menjadi  produk yang memiliki nilai jual. 

Secara legal, KUPAS berdiri pada Maret 2013 melalui Peraturan Desa No. 7 Tahun 2013 Tentang Pendirian Badan Usaha Milik Desa.

Dalam rekam jejak pendiriannya, KUPAS telah berhasil menerima penghargaan 4th ASEAN Leadership Award on Rural Development and Poverty Eradication yang diberikan pada 8 November 2019 di Nay Pyi Taw, Myanmar. 

Tidak berhenti sampai disitu, dengan program tabungan emas yang dimiliki Pegadaian, KUPAS melakukan kerjasama melalui sampah menabung emas. Program ini dilakukan dengan cara pemilahan mandiri sampah anorganik oleh warga desa yang selanjutnya diserahkan ke KUPAS untuk dikonversikan menjadi tabungan emas oleh Pegadaian. 

Cerita keberhasilan lain dapat dilihat dari omzet BUMDes Panggung Lestari yang mencapai 4,7 miliar pada tahun 2021-2022 dan pernah mencapai omzet tertinggi di angka 6,2 milyar pada 2019. 

Selain melakukan pengelolaan sampah, KUPAS juga berperan dalam mengatasi permasalahan sosial seperti memberi alternatif ruang kerja bagi masyarakat rentan. Di mana dalam persaingan dunia kerja memiliki nilai tawar yang rendah karena terkendala jenjang pendidikan dan batasan usia. Namun dalam kehidupan bermasyarakat masih menanggung beban sosial seperti kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi. 

Oleh karena hal tersebut, selain memberdayakan penduduk Desa Panggungharjo, KUPAS juga bekerjasama dengan Dinas Sosial dalam memberikan kesempatan kerja untuk anak jalanan, orang dengan gangguan kejiwaan (odgj), serta penyandang disabilitas. P

elayanan lain yang pernah dilakukan oleh BUMDes Panggung Lestari adalah program perbaikan rumah tidak layak huni dan beasiswa perguruan tinggi bagi warga kurang mampu di Desa Panggungharjo dengan kualifikasi yang telah ditetapkan pemerintah desa. Pelaksanaan kedua program tersebut dilakukan pada 2019 seiring keberhasilannya mendapatkan omzet tertinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun