Keberagaman Agama dan Mitos Bangsa Arab Pra-Islam
Zaman sebelum agama Islam datang disebut zaman jahiliyah yang artinya kebodohan atau zaman kegelapan. Disebut demikian, karena masyarakat Arab pada waktu itu tidak mau menggunakan pikiran sehatnya untuk menyembah Allah Swt. yang telah menciptakan mereka.Â
Mereka dalam kegelapan karena tidak mau mengikuti petunjuk agama yang benar yang dibawa oleh para rasul Allah Swt. mereka juga belum memiliki aturan hidup yang baik, tidak terdapat pemerintahan adan hukum yang tetap mereka hanya mengikuti serta mematuhi adat istiadat dan kebiasaan yang telah berlaku turun-temurun.
Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab memiliki keberagaman agama dan mitos yang berbeda-beda. Ada yang menyembah Allah, ada yang menyembah Matahari, Bulan, Bintang, bahkan ada pula yang menyembah patung dan api. Ada pula yang beragama Nasrani dan Yahudi. Ka'bah menjadi pusat tempat mereka beribadah. Menurut riwayat, dalam Ka'bah itu terdapat 360 buah patung yang bermacam-macam bentuk dan warna menurut kemauan masing-masing kabilah dan suku. (Muhammad Husain Haekal, 2007).
Ada sejumlah agama yang dianut oleh komunitas Arab.Agama yang berbeda dari orang Arab pra-Islam adalah Paganisme dan Yudaisme. Ada ratusan berhala dalam berbagai bentuk disekitar Ka'bah. Setidaknya ada empat nama berhala yaitu Sanam,Wathan, Nusub dan Hubal. Sanam terbuat dari logam atau kayu berbentuk perseorangan. Wathan juga terbuat dari batu. Nusub adalah batu karang tanpa bentuk tertentu.Â
Hubal berupa manusia berbasis batu akik. Dia adalah dewa orang Arab yang terbesar ditempatkan di Ka'bah di kota Mekah. Orang-orang dari seluruh penjuru semenanjung datang ke tempat itu untuk berziarah. Beberapa suku menjalankan cara ibadah mereka sendiri. Ini membuktikan bahwa paganisme sudah tua ribuan tahun. Penyembahan berhala tetap tidak terganggu selama beberapa dekade, baik pada saat keberadaan koloni Yahudi maupun upaya Kristenisasi yang terjadi di Suriah dan Mesir.
Pra-Islam, bangsa Arab memiliki keberagaman agama dan mitos yang berbeda-beda. Ada yang menyembah Allah, ada yang menyembah Matahari, Bulan, Bintang, bahkan ada pula yang menyembah patung dan api. Ada pula yang beragama Nasrani dan Yahudi. Ka'bah menjadi pusat tempat mereka beribadah. Menurut riwayat, dalam Ka'bah itu terdapat 360 buah patung yang bermacam-macam bentuk dan warna menurut kemauan masing-masing kabilah dan suku. (Muhammad Husain Haekal, 2007).
Bangsa Arab percaya bahwa ada satu tuhan, yang wujudnya tidak pernah terlihat. Walaupun mempercayai satu tuhan, tetapi tetap saja masyarakat Arab membuat patung dan membuatnya sebagai tuhan mereka. Adapun paham keberhalaan ini dibawa oleh seseorang bernama Amr bin Luhay. Menurut kepercayaan ini, Latta, Hubal, Mant dan 'Uzz merupakan tuhan-tuhan tertinggi bagi bangsa Arab. Sebenarnya, keempat berhala ini hanyalah orang saleh yang pernah hidup pada zaman Nabi Ibrahim.
Bangsa Arab pra-Islam juga mempercayai peramal dan dukun dapat terhubung dengan dewa melalui penglihatan dan mimpi. Mereka meyakini, berbagai metode ramalan juga dilakukan untuk menghubungi dewa dan roh, salah satunya dengan metode melempar anak panah.
Mitologi Arab muncul pada zaman pra-Islam. Agama-agama di dataran Arab kebanyakan berasal dari mitos-mitos atau kepercayaan bangsa Arab. Contoh mitologi Arab antara lain Bahamut, Lampu Ajaib, dan Karpet Terbang.
Peradaban bangsa Arab pra-Islam, yang disebut periode Jahiliyah, adalah bukti dari adanya sebuah kebudayaan Arab yang mendahului datangnya kebudayaan Islam. Periode tersebut menyaksikan puncak sebuah peradaban tersendiri di kawasan antara kedua imperium Byzantium dari Asia Kecil dan imperium Sasan dari Persia.