Mohon tunggu...
FX. Oktaf Laudensius
FX. Oktaf Laudensius Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah Dasar Marsudirini Yogyakarta

Gemar Paksiwisata atau aviturisme.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Coaching Mengidentifikasi Berbagai Sudut Pandang Dilema Etika

23 Oktober 2024   21:16 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama teman-teman CGP 11 Kota Yogyakarta

Berdasarkan pembelajaran tentang pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika, Saya menyimpulkan bahwa setiap keputusan yang diambil harus mempertimbangkan nilai-nilai pribadi, kepentingan bersama, serta keadilan dan integritas. Menghadapi dilema etika membutuhkan refleksi mendalam, empati, dan keberanian untuk memilih jalan yang benar, meskipun sulit. Kesadaran sosial-emosional dan dukungan dari coaching juga memainkan peran besar dalam menavigasi kompleksitas tersebut.

Pada akhirnya, keputusan etis bukan hanya soal memilih yang benar atau salah, tetapi juga tentang mempertahankan komitmen terhadap nilai-nilai yang dijunjung dan dampaknya terhadap masa depan murid dan komunitas sekolah. Seringkali, dalam proses pengambilan keputusan dan pengujian sembilan langkah, banyak hal yang tidak terduga bisa muncul. Hal-hal ini termasuk kompleksitas masalah yang sebenarnya dibandingkan dengan penilaian awal, atau reaksi emosional yang muncul dari diri sendiri atau orang lain yang tidak diprediksi sebelumnya.

Bersama Bapak Yohanes Haris, S.Pd. Guru SD Marsudirini Yogyakarta. 
Bersama Bapak Yohanes Haris, S.Pd. Guru SD Marsudirini Yogyakarta. 
Hal lain yang bisa menjadi kejutan adalah dampak jangka panjang dari keputusan yang diambil, atau munculnya informasi baru yang mengubah perspektif dan pilihan yang tersedia. Interaksi dan umpan balik dari berbagai pemangku kepentingan juga sering kali membawa dimensi baru yang sebelumnya tidak dipertimbangkan. Tantangan yang tidak terduga ini adalah bagian dari dinamika pengambilan keputusan yang hidup dan menantang.

Ketika Saya mengambil keputusan dalam dilema etika, Saya menemukan bahwa pendekatan praktis seringkali berbeda dari teori pembelajaran mengenai paradigma pengambilan keputusan. Dalam teori, setiap langkah mungkin terasa jelas dan terstruktur, tetapi dalam praktik, situasinya bisa jauh lebih kompleks dan membutuhkan fleksibilitas, yaitu :

  • Teori vs Realita: Dalam pembelajaran teori, keputusan seringkali dilihat dari langkah-langkah yang terstruktur. Namun, dalam praktik, Saya menghadapi situasi mendesak yang membutuhkan respons cepat, tanpa kesempatan untuk mengikuti semua langkah teori secara rinci.
  • Konteks dan Nuansa: Keputusan dalam dilema etika seringkali membutuhkan pemahaman mendalam tentang konteks dan nuansa situasi tertentu, yang mungkin tidak selalu tercakup dalam teori.
  • Pengaruh Emosional: Dalam praktik, keputusan seringkali dipengaruhi oleh faktor emosional dan hubungan pribadi yang mungkin tidak diakomodasi dalam teori pengambilan keputusan.
  • Fleksibilitas dan Adaptasi: Pembelajaran mengenai paradigma pengambilan keputusan mungkin menekankan pada pola yang konsisten, namun dalam kenyataan, kamu sering perlu beradaptasi dengan perubahan cepat dan informasi baru yang muncul.

Pengalaman praktis dalam menangani dilema etika memberikan wawasan berharga yang mungkin tidak selalu tercakup dalam teori. Maka, setelah mempelajari modul pengambilan keputusan dalam dilema etika, dampaknya sebagai kepala sekolah kemungkinan besar sangat signifikan. Saya merasakan beberapa hal berikut:

  • Kejelasan dan Keyakinan: Pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip-prinsip etika membuat Saya lebih percaya diri dalam membuat keputusan yang kompleks dan penuh tantangan.
  • Kepemimpinan yang Berintegritas: Keputusan yang konsisten dengan nilai etika meningkatkan rasa hormat dan kepercayaan dari guru, siswa, dan orang tua. Ini menciptakan lingkungan sekolah yang lebih harmonis dan kolaboratif.
  • Peningkatan Kualitas Pengajaran: Dengan menempatkan etika di garis depan, Saya membantu membangun budaya sekolah yang menghargai kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Ini berdampak pada kualitas pengajaran dan interaksi di dalam kelas.
  • Pengelolaan Konflik yang Lebih Baik: Kemampuan untuk mengatasi dilema etika dengan bijaksana membantu dalam mengelola konflik yang mungkin muncul, baik antara siswa, guru, atau orang tua.
  • Pembentukan Karakter Siswa: Keputusan yang etis dan berprinsip mempengaruhi siswa untuk mengembangkan karakter yang kuat dan sikap yang positif terhadap tantangan hidup.

Bersama teman-teman CGP 11 Kota Yogyakarta
Bersama teman-teman CGP 11 Kota Yogyakarta
Dari pengalaman ini, Saya merasa lebih siap untuk menghadapi berbagai situasi dan mengambil keputusan yang tidak hanya bermanfaat untuk jangka pendek tetapi juga memupuk pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang bagi seluruh komunitas sekolah. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang etika, kamu akan lebih siap untuk mengambil keputusan yang adil dan bijaksana dalam situasi yang kompleks dan penuh tekanan. Memahami dan menerapkan prinsip etika menjadikan kamu contoh yang baik bagi staf dan siswa, yang dapat menginspirasi mereka untuk bertindak dengan integritas dan tanggung jawab. Keputusan yang etis dan transparan meningkatkan kepercayaan dari seluruh komunitas sekolah, termasuk guru, siswa, dan orang tua, menciptakan lingkungan yang harmonis dan kolaboratif.

Dengan pengetahuan tentang dilema etika, Saya bisa lebih baik dalam menangani konflik, memastikan bahwa semua pihak merasa dihargai dan diperlakukan dengan adil. Keputusan yang berdasarkan nilai-nilai etika berkontribusi pada penciptaan lingkungan belajar yang suportif dan inspiratif, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Pentingnya mempelajari ilmu ini tidak hanya berdampak pada kepemimpinan Saya tetapi juga pada masa depan murid-murid yang berada di bawah bimbingan Saya di SD Marsudirini Yogyakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun