Mohon tunggu...
FX. Oktaf Laudensius
FX. Oktaf Laudensius Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah Dasar Marsudirini Yogyakarta

Gemar Paksiwisata atau aviturisme.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Leader Coaching: Sebuah Nilai Menuju Transformasi Sekolah

22 Juni 2024   18:56 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:28 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leader Coaching/FX Oktaf/Yogyakarta

 

Pelepasan Siswa Kelas VI/FX. Oktaf/Yogyakarta
Pelepasan Siswa Kelas VI/FX. Oktaf/Yogyakarta

Leader Coaching yang Menuntun

Leader coaching merupakan proses pengembangan terhadap karyawan oleh seeorang pemimpin yang menggunakan metode coaching, untuk membantu mereka mencapai tujuan dan menjadikan pemimpin yang efektif, berkualitas, dan efisien inovatif. Leader coaching dimiliki pemimpin yang mau mendengar untuk memahami, memiliki kerendahan hati, memberdayakan orang lain, mampu membantu orang menemukan kekuatan dan kelemahannya, memberikan umpan balik yang tepat, memberikan tantangan ke masa depan dan dorongan untuk mencapainya.

Kesimpulan

Leader coaching tentu sangat tepat dalam dunia lembaga pendidikan, terutama pendidik, guru, dan tentu kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah. Kepala sekolah tipe leader coaching akan lebih tepat menghadapi generasi milenial, generasi z dan bahkan generasi alpha yang membutuhkan tantangan teknologi dan sering menemukan inovasi.  Generasi milenial yang dihadapi oleh kepala sekolah sebagai leadaer coaching adalah guru yang baru selesai lulus dan langsung bekerja di sekolah, guru di universitas masih kuliah dalam rangka magang, siswa siswi sekolah mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah, dan bahkan para orang tua. Kepala sekolah leader coaching menuntun guru, karyawan, siswa, orang tua generasi milinial untuk mampu menyusun strategi dan mengeksekusi strategi mereka sendiri dengan manajemen waktu yang baik dengan menemukan kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dan mampu menghubungkan hal-hal yang dibutuhkan selama belajar dan mengajar. Kepala sekolah menjadi leader coaching akan menuntun guru, karyawan, siswa, orang tua semakin bersemangat dan berkompeten sehingga talenta, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan digali secara tak langsung (non-directive) dan kepala sekolah melakukan kepemimpinan dari belakang (leading from behind). Hal tersebut sejalan dan sesuai dengan nilai transformasi sekolah sehingga sekolah lebih humanis mengedepankan sikap, karakter, dan sosial setinggi-tingginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun