Mohon tunggu...
Oktafia Putri
Oktafia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Political Science Graduated, Lifetime Public Speaker, Your Project Leader, and Occasional Writer.

Political Science Graduated, Lifetime Public Speaker, Your Project Leader, and Occasional Writer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Melihat Bagaimana Tempat Kerja Idaman Kaum Milenial

10 Januari 2018   10:17 Diperbarui: 11 Januari 2018   01:52 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dokumentasi pribadi)

Milenial terkenal sebagai generasi yang tidak sabaran, tetapi berani menerima tantangan. Di dunia kerja, milenial terkenal sebagai generasi yang tidak betahan. Yup! Menurut Forbes, 75% dari milenial yang menyukai pekerjaannya bahkan sudah memikirkan untuk berganti pekerjaan dalam jangka waktu 3 tahun. Jika yang menyukai pekerjaannya saja sudah tidak betahan, apalagi dengan mereka yang tidak menyukai pekerjaannya!

Tidaklah mudah bagi milenial untuk menemukan pekerjaan idamannya. Beruntunglah saya sudah menemukan tempat bekerja yang cukup ideal, pengalaman saya bekerja di perusahaan global startup yang berkecimpung di dunia live event industries ini setidaknya menunjukkan saya beberapa aspek yang membuat sebuah lingkungan pekerjaan dapat disebut sebagai tempat kerja ideal untuk kaum milenial.

Jadi apa saja sih aspek yang dapat menunjukkan bahwa sebuah perusahaan itu adalah tempat kerja ideal untuk kaum milenials?.

Perusahaan multirasial

Belakangan ini, perusahaan-perusahaan internasional dengan pegawai yang multirasial telah menjadi idaman bagi para milenial. Hal ini dikarenakan kultur orang-orangnya dengan perbedaan yang sangat kaya menciptakan semangat kompetisi yang positif di lingkungan kerja. 

Hal ini juga dikarenakan keberagaman yang ada membuat para pekerjanya lebih adaptif dan toleran dengan kultur dan budaya kerja orang yang berbeda-beda. 

Disisi lain, milenial menyukai keberagaman yang menantang mereka untuk menemukan cara kerja yang paling cocok untuk diaplikasikan olehnya sendiri.

Atasan dan rekan kerja yang suportif

Orang-orang sekitar juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan pekerjaan. Lingkungan kerja yang ideal adalah lingkungan yang dimana para karyawan dan atasannya merupakan orang-orang yang suportif terhadap satu sama lain. Akan sangat menyenangkan jika atasan dan teman-teman kerja mendukung kegiatan yang kita lakukan di luar kantor tanpa merasa tersaingi.

Di tempat kerja yang ideal ini, para atasan juga biasanya sangat terbuka jika karyawannya ingin mencoba hal-hal baru yang diluar tanggung jawab utamanya. Atasan yang baik dan lingkungan kerja yang baik akan menyambut positif keingintahuan karyawannya dan melihatnya sebagai kemungkinan peningkatan kualitas perusahaan. 

Bagi milenial yang menyukai tantangan dan hal baru, aspek ini sangatlah penting dalam melihat apakah tempat kerja yang dituju atau yang ditempati saat ini sudah merupakan tempat kerja ideal atau belum.

Lingkungan yang apresiatif

Selain diperlukannya lingkungan kerja yang suportif, lingkungan kerja yang apresiatif juga tidak kalah pentingnya. Akan sangat memotifasi bagi karyawan jika pekerjaannya yang menghasilkan hasil yang baik diakui dan mendapatkan pujian dari lingkungan sekitar, terlebih lagi untuk para milenial yang menyukai pengakuan sekitar. 

Selain diperlukannya apresiasi dari atasan terhadap karyawan, lingkungan kerja yang ideal dapat terlihat dari lingkungan karyawannya tersendiri yang saling apresiatif terhadap satu sama lain dan bukan merasa tersaingi jika rekannya telah melakukan hal yang lebih baik. Lingkungan kerja yang baik akan melihat hal tersebut sebagai pemacu semangat, bukan sebagai ancaman.

Keterbukaan

Sudah sewajarnya setiap perusahaan memiliki struktur vertikal, dan sangatlah penting untuk sebuah perusahaan menjaga struktur tersebut dan memastikan karyawannya memahami struktur tersebut. 

Tetapi disisi lain, lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang walaupun dengan adanya struktur vertikal tersebut, masih ada keterbukaan lebar bagi siapapun untuk menyentuh jabatan-jabatan atas dan terbuka atas saran serta ide dari semua pihak. Tentu akan sangat disayangkan jika para karyawan bahkan kesulitan untuk menuangkan idenya ke atasan dikarenakan struktur birokratis yang terlalu ketat dan rumit.

Kemampuan milenial yang selalu terbuka terhadap tantangan, memiliki ide-ide yang lebih berani, dan lebih suka mencoba hal-hal baru, sangatlah membutuhkan keterbukaan yang sangat lebar dari perusahaan.

Tidaklah mudah bagi milenial untuk mendapatkan pekerjaan dan lingkungan kerja yang ideal. Sangatlah penting untuk para milenial mengetahui apa yang sebenarnya ia cari dan ingin didapatkan dari pekerjaannya. Lingkungan kerja yang ideal, tidak hanya didapatkan, tetapi dapat juga dibentuk. 

Tidaklah mustahil juga untuk milenial menciptakan sendiri lingkungan kerja yang ideal, karena bagaimanapun juga keberhasilan dan kenyamanan sebuah perusahaan adalah hasil dari singkronisasi setiap karyawan dan setiap orang yang berada di perusahaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun