Mengapa ini harus menjadi fokus utama? Tentu karena tidak semua masyarakat memiliki literasi informasi yang memadai terkait isu-isu politis yang terjadi di Indonesia. Orang-orang pintar dan jahat ini yang kemudian memaksimalkan kelemahan dari masyarakat pada umumnya untuk dijadikan keuntungan bagi masing-masing elit politik.
Tentu, dengan adanya komunikasi politik yang positif tidak luput pada kemampuan literasi informasi yang memadai. Saya sebagai Menag tentu akan lebih mudah jika dapat berkoordinasi dengan Menkominfo ataupun Mendikbud dan Menristek untuk meningkatkan literasi informasi pada berbagai kalangan.Â
Mengingat apa yang dibilang oleh Tomas terkait intelektualitas seseorang, tingginya pendidikan seseorang belum tentu akan berbanding lurus dengan literasi informasi yang diterima oleh orang itu.Â
Maka, literasi informasi memang harus dipastikan diajarkan sejak dini untuk dapat memberikan perubahan bagi masyarakat. Literasi informasi yang dimaksud di sini termasuk dengan bagaimana penyeleksian informasi yang dilakukan oleh masyarakat haruslah berdasar pada rasionalisasi yang sehat, bukan berdasar pada logika dan political views seseorang, karena hal ini cenderung membuat keberpihakan informasi akibat tidak adanya filtering dari informasi yang diterima oleh individu.Â
Hal ini juga akan membuat masyarakat akan kembali memilah informasi berdasarkan bubble yang mereka miliki, tanpa memikirkan bubble milik orang lain dan cenderung melakukan penetrasi kepada informasi yang kontradiktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H