Sebagai orang yang pernah merasakan langsung bagaimana Danone Blogger Academy diselenggarakan, aku sangat-sangat merekomendasikan kegiatan ini karena penuh dengan manfaat dan menjadi sarana pengembangan diri. Terpilih menjadi satu diantara 20 orang peserta Danone Blogger Academy 2018 adalah keberuntungan yang sangat aku syukuri. Karena sejak saat itu aku belajar, bertumbuh dan berkembang.
Gimana Ceritanya Bisa Ikutan Danone Blogger Academy 2018?
Sebelumnya aku hanya menulis. Hanya menulis apa yang ingin aku tulis. Pernah membayangkan menjadi penulis? Tidak pernah. Pernah membayangkan bahwa blogger bisa menjadi sebuah profesi? Tidak pernah. Aku hanya menulis.
Perkenalanku dengan Danone Blogger Academy berasal dari poster Danone Blogger Academy 2018 yang beberapa kali ku lihat di explore instagram. Tertarik? Ya, tapi syaratnya membuatku berpikir ulang. Dalam ketentuannya dijelaskan bahwa aku harus membuat sebuah tulisan mengenai nutrisi dan lingkungan. Aku sama sekali belum pernah menulis hal seperti itu. Satu-satunya tulisan yang aku tulis dengan serius adalah skripsi, itupun mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia, bukan nutrisi. Tapi aku sangat tertarik dengan Akademi Menulis yang ditawarkan ketika terpilih menjadi peserta DBA 2018. Should I try?
Akhirnya aku memiliki sebuah keresahan yang harus aku tulis. Keresahan berasal dari pemikiran sederhana "Kenapa sih orang kalo di ajak makan selalu bilang kenyang? Pedahal kan makan bukan untuk kenyang, tapi tubuh yang butuh nutrisi". Dari sana, dibuatlah sebuah artikel singkat dengan judul "Makan Bukan Hanya untuk Sekadar Kenyang" yang membahas mengenai fenomena tersebut. Aku tidak pernah menyangka bahwa artikel itulah yang mengantarkanku menjadi salah satu peserta Danone Blogger Academy 2018.
Akademi Menulis
Akademi menulis ini yang bikin aku tertarik dengan Danone Blogger Academy 2018. Penasaran banget, seperti apa sih akademi menulis yang diselenggarakan?
Aku masih ingat, akademi menulis dilaksanakan tanggal 29-30 September 2018 dan 6 Oktober 2018. Aku juga masih ingat hari pertama aku menginjakan kaki di gedung Cyber 2, tempat dilaksanakannya kegiatan Danone Blogger Academy 2018. Ketika tiba di gedung, aku melihat beberapa orang sudah saling mengenal dan berbincang, tapi aku gak kenal siapa-siapa disana.
Mas Haris sudah ngeblog dari 8 tahun yang lalu, begitu pun Bang Dzul yang udah jalan-jalan ke berbagai daerah dari tulisan yang dia buat. Mbak Chichie sama Mbak Elly udah kenal, udah sering ngeblog dan ikut event blogger. Ibu Maria dan Mbak Yayat adalah Kompasianer of The Year 2012 dan Kompasianer of The Year 2016 yang tulisannya udah gak diragukan lagi. Mas Pring udah bikin buku. Dan peserta lainnya yang udah malang melintang di dunia blog dan penulisan. Bikin minder.
Tapi, saat itu aku justru semangat banget loh buat ikut kegiatan karena aku yakin bisa belajar banyak. Bukan hanya dari acara Danone Blogger Academynya, tapi juga belajar dari orang-orang disana.
Apa Saja yang dipelajari di Akademi Menulis?
Kalau kamu berpikir bahwa akademi menulis akan dipenuhi dengan kegiatan tulis-menulis dan pengolahan kata sehingga membosankan, kamu salah besar. Akademi menulis dikemas dengan sempurna. Bukan hanya dibentuk untuk menjadi seorang penulis, tapi juga konten kreator.
Dalam sebuah tulisan, bermain kata-kata saja tidak cukup. Tulisan adalah salah satu sarana berkomunikasi, menyampaikan pesan. Jadi yang utama adalah bagaimana pesan itu tersampaikan. Komunikasi juga bukan hanya melalui tulisan, tapi juga melalui gambar dan video.
Selama mengikuti akademi menulis, kami tidak hanya diberikan materi tentang nutrisi dan lingkungan, tapi juga diberikan materi mengenai bagaimana mengelola sosial media, bagaimana membuat foto yang bercerita, dan bagaimana merangkum kegiatan sehari-hari yang menarik dalam bentuk vlog. Ketiganya menjadi penunjang dalam membuat sebuah konten, agar konten yang diciptakan menarik dan pesan baiknya tersampaikan.
Tidak tanggung-tanggung, kami belajar langsung dari pakarnya diantaranya:
- Ir. Doddy Izwardi, MA, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
- Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo
- Wisnu Nugroho, Editor in Chief Kompas
- Dr Klara, SpA (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran UI, RSCM
- Jonathan End, Digital Consultant
- Arbain Rambey, Photographer Senior Kompas
Dan masih banyak mentor hebat lainnya yang tidak segan berbagi ilmunya kepada kami para peserta Danone Blogger Academy 2018. Kebayang gak sih kalau ilmu yang kita dapatkan itu diuangkan? Berapa yang kita keluarkan untuk menuntuk ilmu dari beliau-beliau ini? Dan di Danone Blogger Academy itu semua gratis. Gak cuma mendapat ilmunya, tapi kami juga diskusi dan setiap materi selalu diakhiri dengan praktek.
Masih inget gimana emosionalnya mendengar materi mengenai stunting, masih ingat mirisnya dampak sampah plastik yang dijelaskan, masih inget gimana deg-degannya harus hunting foto dadakan setelah diberikan ilmunya oleh Arbain Rambey dan dinilai langsung oleh beliau. Setiap materi yang diberikan adalah pelajaran berharga dan bekal bagi kami sebagai blogger untuk membuat konten yang menarik dan bertanggung jawab.
Field Trip
Nah, kalau ini belajar rasa liburan. Pas field trip kita diajak mengunjungi pabrik AQUA, CSR Danone, mata air purba yang digunakan sebagai sumber air AQUA dan bagaimana berdayanya masyarakat dengan support penuh dari Danone.
Seru banget sih, jadi tahu kalau sebuah perusahaan itu memiliki tanggung jawab yang besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Makannya, setiap perusahaan wajib punya CSR. CSR Danone ini gak cuma formalitas, hasilnya benar-benar nyata. Kami melihat langsung beberapa dampak positif dari CSR Danone.
Tahun lalu, Field Trip diakhiri dengan main River Tubing di River Tubing Pusung Adventure. Objek wisata ini awalnya adalah Program Kali Bersih di Sungai Pusur. Dengan dukungan dari Pemerintah Desa Karanglo dan Desa Polan, Danone-AQUA, program ini berhasil mengembalikan fungsi sungai dan sungai kembali bisa menunjang kualitas kehidupan masyarakat desa sekitar.
Jangan ditanya seneng gak field trip, karena jawabannya adalah seneng banget! Lebih banyak ketawa-ketawanya daripada capek kesana kemarinya. Dan pembicaraan setelah field trip ini pasti ujung-ujungnya ke Mas Pring yang tenggelam pas main river tubing, Mbak Elly yang gak jadi loncat dari tebing, atau kami yang berkali-kali nyobain main perosotan pake ban tanpa tenggelam tapi gak pernah berhasil. It was fun!
Tugas Akhir
Danone Blogger Academy juga bukan cuma ngasih materi dan field trip aja, ada ujian yang harus kami lalui untuk menjadi lulusan Danone Blogger Academy. Tugas akhir adalah membuat sebuah konten tulisan dan video, mengenai nutrisi atau lingkungan dengan mengaplikasikan semua ilmu yang kami dapatkan di Danone Blogger Academy 2.
Ini semacan skripsi. Kami masing-masing menentukan tema yang akan dibahas dan membuat garis besarnya. Gak boleh sama. Setelah itu, kamu berdiskusi mengenai apa yang akan kami bahas. Diskusi bukan hanya sesama peserta, tapi juga dengan mentor. Setelah oke, kami lanjut melakukan presentasi di depan semua orang lengkap dengan slide PPT. Saat presentasi, setiap peserta boleh ngasih masukan atau kritik loh!
Selesai presentasi, kami diberikan waktu dua minggu untuk membuat tugas akhir. Menyenangkan sekali mencari karya ilmiah mengenai masalah yang dibahas, mewawancarai narasumber, merangkai kata dan tak lupa membuat konten video. Melelahkan, tapi menyenangkan.
Graduation
Abis skripsi dan sidang, pasti wisuda dong? Nah, di Danone Blogger Academy juga gitu. Setelah karya akhir dikumpulkan dan dinilai, nanti akan dipilih yang terbaik di Graduation Night. Malam itu kita lulus sebagai Danone Blogger Academy, diberikan selempang, dan tentunya diberikan tanggung jawab untuk bisa menjadi seorang blogger profesional.
Menurutku, kemenangan itu bonus. Pelajaran yang didapatkan selama mengikuti rangkaian Danone Blogger Academy 2018 lebih berharga dariupada itu. Aku pribadi merasa bahwa menjadi peserta Danone Blogger Academy 2018 ini titik awal keinginanku untuk menjadi seorang blogger profesional. Selama ini aku mengira blogger hanya menulis, tapi ternyata menulis itu bukan 'hanya'.
Menjadi Blogger Profesional
Menjadi blogger profesional itu tidak mudah, tapi semua dasarnya aku dapatkan di Danone Blogger Academy 2018. Aku bukan hanya diberikan ilmu untuk menguasai materi penunjang, tapi aku juga diarahkan untuk menjadi diriku sendiri. Seseorang dikatakan sebagai profesional bukan hanya karena memiliki kemampuan di bidang tersebut, tapi juga memiliki tanggung jawab serta attitude, dan semua hal ini aku dapatkan dari Danone Bliogger Academy 2018.
Btw, aku suka fotografi. Aku senang dengan gambar yang bisa bercerita, yang membuat manusia bisa menginterpretasikannya dengan sudut pandang masing-masing. Karena itu, aku senang traveling dan mengabadikan moment perjalanan dalam bidikan lensa kamera. Untuk itu aku membuat hashtag #difotoinOkta di Instagram sebagai kumpulan hasil jepretanku.
Tulisan yang dilengkapi dengan foto yang menarik, akan membuatnya lebih bercerita. Asik kali ya diskusi tentang fotografi di Danone Blogger Academy 2019? Aku bisa sharing tentang #difotoinOkta , dan aku juga pengen banget denger cerita oranglain tentang fotografi.
Tahun ini, Danone Blogger Academy diselenggarakan di Bali dan hanya 10 orang peserta yang terpilih. Jangan menyerah sebelum bertanding, mimpi kamu jauh lebih besar daripada rasa tidak percaya dirimu. Yuk daftar Danone Blogger Academy 2019 sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H