Mohon tunggu...
Oktavia Wijaya
Oktavia Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Travel Enthusiast🍃 □ 📝 www.aivatko.com □📷www.instagram.com/oktaav

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | After Storm

3 November 2018   20:47 Diperbarui: 3 November 2018   20:59 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badai telah berlalu, dan aku masih berdiri disini. Ku kira akan sulit, tetapi ternyata cukup mudah. Karna ternyata mencintai diri sendiri jauh lebih menyenangkan daripada mencintai orang lain.

Badai telah berlalu, dan aku sudah tak merasa sakit lagi. Karna sakitnya sudah digantikan Tuhan. Karna tidak ada sakit yang tak bisa diobati, sakit hanya butuh proses untuk menjadi sembuh.

Badai telah berlalu, dan sekarang aku bisa tertawa. Aku menertawakan diriku sendiri yang cukup lama kehilangan rasanya. Aku menertawakan kesabaranku, dan menertawakan ketidak jujuran yang aku terima.

Setelah cukup lama bertanya, akhirnya Tuhan memberikan jawaban.

Setelah cukup lama percaya, akhirnya Tuhan membuat ragu.

Setelah cukup lama bertahan, akhirnya Tuhan menyuruhku untuk melepaskan.

Pelajaran pentingnya,

Berharap kepada manusia adalah seburuk-buruknya harapan.

It's time to let it go, go out, and stand again.

And you did it, Oktavia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun