Mohon tunggu...
Okta Rochmat
Okta Rochmat Mohon Tunggu... -

life is choice

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Persatuan atau Perpecahan

9 Desember 2012   11:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:57 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Satu nusa satu bangsa satu bahasa kita" ini lah sepenggal lagu nasional indonesia yang berjudul SATU NUSA SATU BANGSA. tapi apakah iya?

Kisruh yang terjadi di dunia sepak bola memang sudah bukan rahasia publik, kisruh ini sendiri terjadi setelah djohar arifin menjabat sebagai ketua umum PSSI, djohar membuat sebuah liga yaitu LPI (liga primer indonesia) yang notabennya di isi klub divisi utama liga LSI (liga super indonesia) yang langsung naik ke liga utama, tentu saja membuat hal ini menuai protes keras dari klub LSI yang berjuang untuk ke divisi utama dan akhirnya klub klub besar memilih LSI yang di ilegalkan oleh PSSI, dari situlah terbentuk KPSI (komisi penyelamat sepak bola indonesia) danterjadilah dualisme antar PSSI dengan LPI nya dan KPSI dengan LSI nya.

Hal ini sempat tenggelam dan akhirnya sekarang mencuat kembali yang dikarenakan adanya surat dari FIFA yang memberi batas tenggang kepada indonnesia untuk menyelesaikan dualisme ini yaitu tanggal 12 desember yang apabila tidak selesai sampai batas waktu itu maka persepak bolaan indonesia akan mendapat sanksi.
Sejujurnya miris, hanya karena sepak bola, masyarakat terpecah antara kubu djohar dengan la nyalla,
seharusnya terjadi rapat antara PSSI dan KPSI hari ini namun para pengurus PSSI tidak hadir dikarenakan mereka menyarankan kongres di adakan di palangkaraya tanggal 10 desember yang sebenarnya pemerintah tidak merekomendasikan kongres diadakan di palangkaraya.

sekarang dunia persepak bolaan hanya tinggal menunggu apakah PSSI dan KPSI akn membuat keputusan yang tepat apa indonesia yang akan mendapat sanksi karena tidak adanya hasil. sebenarnya yang terkena imabas paling besar bukan lah kepada PSSI dan KPSI serta antek anteknya tetapi yang terkena yang paling besar ialah tim yang ada di indonesia dan seluruh masyarakat indonesia karena sepak bola sudah mendarah daging di masyarakat.

BERSATULAH PSSI dan KPSI
buat liga berkelas bukan liga TARKAM

1933, 1993

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun